Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Prihadi tetap mengusulkan agar smelter tembaga baru PTFI bisa berlokasi di kawasan Petrokimia, Gresik, Jawa Timur. Dengan begitu, pengoperasian smelter bisa lebih terintegrasi. Di samping itu, secara keekonomian bisa menekan biaya lantara infrastruktur dasar yang sudah tersedia.
"Sehingga kemanfaatannya bisa optimal. Pemilihan lokasi 1,7 juta ton (smelter baru) kalau tidak diperhitungkan dengan cermat bisa membawa petaka. Lebih efisien lagi jika 1,7 juta ton (dibangun) di lahan Petrokimia, karena lahan dan infrastruktur 60% sudah siap," sebut Prihadi.
Selain PTFI, perusahaan lain yang tengah membangun smelter tembaga adalah PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT). Mengutip catatan Kontan.co.id, berdasarkan hasil verifikasi kemajuan fisik 6 bulanan yang berlangsung dari Februari sampai Juli 2020, kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga menjadi logam tembaga AMNT telah mencapai 25,546% dari rencana awal sebesar 26,893%.
Di periode yang sama, kemajuan pembangunan fasilitas pemurnian lumpur anoda menjadi precious metal AMNT telah mencapai 27% dari rencana awal sebesar 28,199%. Head of Corporate Communication Amman Mineral Nusa Tenggara Kartika Oktaviana menyebut, pihak Amman Mineral hingga kini masih menunggu arahan Kementerian ESDM terkait permohonan penundaan penyelesaian proyek smelter selama 12 bulan—18 bulan dari target awal yang ditetapkan pemerintah.
Jika jadi ditunda, maka proyek smelter ini akan mundur dari 2022 menjadi tahun 2023 mendatang. Ketika beroperasi, smelter tersebut akan memiliki kapasitas input sebesar 1 juta ton dan dapat ditingkatkan hingga 1,6 juta ton atau 2 juta ton per tahun.
Mengenai smelter tembaga Amman Mineral, Prihadi Santoso mengusulkan agar bisa melakukan kerjasama. Usulan Prihadi, Amman bisa menggandeng mitra perusahaan tambang dalam negeri. "Sebaiknya Amman buat kaji ulang, merintis kerjasama, misalnya dengan Medeka Smelter di NTT. Untuk keekonomian bisa lebih baik, dan efisiensi pemakaian SDA negara," sebut Prihadi.
Sedangkan menurut Djoko Widajatno, penyelesaian smelter Amman Mineral bisa jadi akan mundur dari target lantaran covid-19. "IMA akan membantu Amman sesuai tupoksi (tugas, pokok dan fungsi). Juga menjembatani penyelesaian permasalahan akibat peraturan yang ada di Anggota IMA," pungkas Djoko.
Selanjutnya: Freeport Indonesia Pastikan Tetap Laksanakan Proyek Smelter di Gresik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News