Reporter: Handoyo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Socfin Indonesia memproyeksikan kinerja ekspor benih sawit untuk tahun 2015 mendatang meningkat. Bila tahun ini ekspor benih sawit Socfin tercatat mencapai 2,2 juta butir kecambah, tahun depan diperkirakan akan meningkat 36,6% menjadi 3 juta butir kecambah.
Indra Syahputra, Head of Socfindo Seed Production & Labs mengatakan, pasar potensial untuk penjualan benih ekspor tersebut antara lain adalah negara-negara di kawasan Arika Selatan dan Afrika Barat. "Sebenarnya ada produsen lain, tetapi di Afrika lebih percaya impor ke kita," kata Indra, belum lama ini.
Selain di daratan Afrika, permintaan benih sawit juga banyak datang dari Amerika Latin, Kuba dan Filipina. Bahkan, di Malaysia yang selama ini menutup benih sawit impor beberapa perusahaan perkebunan sawit tertarik untuk menggunakan benih sawit produksi Indonesia.
Di Amerika Latin dan Filipina, menurut Indra masih belum dapat direalisasikan dalam waktu dekat. Sebagai negara yang baru di bidang persawitan, sarana dan prasarana pendukung untuk pembibitan masih kurang. Di kedua negara tersebut, permintaan benih dalam bentuk siap tanam, padahal selama ini penjualan tidak bisa dilakukan dalam kondisi tersebut.
Sementara itu, untuk pasar di Negeri Jiran saat ini Socfin masih menunggu izin pemasukannya. Untuk dapat memasarkan benih sawit, saat ini sedang dilakukan pengujian di Malaysian Palm Oil Board (MPOB). "Kalau bisa masuk luar biasa, tahun depan diharapkan sudah bisa," ujar Indra.
Sekadar informasi saja, tahun ini penjualan benih sawit Socfin trennya positif. Bila tahun lalu penjualan benih hanya sekitar 29,7 juta butir kecambah, tahun ini tumbuh 2% menjadi sekitar 30,2 juta butir kecambah hingga 30,3 juta butir kecambah. Untuk tahun depan, Socfin hanya menargetkan setidaknya sama seperti tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News