Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
Sebagai informasi, pada tahun lalu, PLN juga sudah tiga kali menerbitkan obligasi dan sukuk dengan IDR. "Nilai semuanya sekitar Rp 10 triliun," ungkap Sulistyo.
Dengan begitu, PLN telah lima kali menerbitkan obligasi dan sukuk ijarah dalam rangka PUB Obligasi Berkelanjutan III dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III. Penerbitan obligasi tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan III PLN senilai Rp 16 triliun dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN senilai Rp 4 triliun.
Untuk Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap VI ini, ada lima seri dengan tenor antara 5 tahun hingga 20 tahun. PLN menjanjikan kupon tetap sebesar 7,2% hingga 9,05%.
Sementara Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap VI dipecah ke dalam empat seri. Dengan tenor tujuh tahun hingga 20 tahun, sukuk ijarah PLN tersebut menjanjikan cicilan imbalan antara Rp 77 juta per Rp 1 miliar hingga Rp 90,5 juta per Rp 1 miliar.
Baca Juga: PLN akan mengantongi Rp 4,91 triliun dari penerbitan obligasi dan sukuk
Obligasi dan sukuk ijarah PLN ini memperoleh peringkat AAA dari Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Bank BTN bertindak sebagai Wali Amanat.
Sementara bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah antara lain BCA Sekuritas, BNI Sekuritas, Danareksa Sekuritas, Indo Premier Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Maybank Kim Eng Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas.
Masa penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah PLN ini dijadwalkan pada 12 Februari-13 Februari. Distribusi secara elektronik dijadwalkan pada 18 Februari 2020. Sementara pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dijadwalkan pada 19 Februari 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News