kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sokong proyek transmisi listrik, Waskita Karya Infrastruktur bangun pabrikan baja


Kamis, 05 Maret 2020 / 21:38 WIB
Sokong proyek transmisi listrik, Waskita Karya Infrastruktur bangun pabrikan baja
ILUSTRASI. Direktur Utama Waskita Karya Infrastruktur Eko Widianto, Komisaris Waskita Karya Infrastruktur Gunadi, Direktur Keuangan dan HCM Waskita Karya Infrastruktur Darmanta. Bangun pabrik, Waskita Karya Infrastruktur targetkan produksi baja 40.000-50.000 ton. KO


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Waskita Karya Infrastruktur telah selesai membangun pabrikasi baja dengan target kapasitas produksi 4.000 per bulan atau setara 40.000 ton – 50.000 ton di tahun ini. Dari kapasitas tersebut, anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menargetkan bisa meraup nilai kontrak baru sebesar Rp 1 triliun.

Direktur Utama Waskita Karya Infrastruktur Eko Widianto menjelaskan dari jumlah target kapasitas produksi tersebut, dia telah mendapatkan kontrak dari holding divisi engineering, procurement dan construction (EPC) sebanyak 20.000 ton. Kemudian sebanyak 25.000 ton merupakan kebutuhan untuk proyek PLN lainnya.

“Dengan selesainya pabrik baja ini, kita siap mensukseskan program pemerintah, yaitu mensukseskan tol transmisi listirik Sumatra,” jelas Eko saat peresmian pabrik di kawasan Cikande, Kamis (5/3).

Baca Juga: Tambah pabrik baru, Waskita Karya Infrastruktur bidik kontrak baru Rp 1 triliun

Komisaris Waskita Karya Infrastruktur sekaligus Direktur Operasional III Waskita Karya Gunadi Soekardjo menambahkan, pabrik tersebut memang dioptimalkan untuk memenuhi kontrak induk usahanya. Seperti diketahui, Waskita Karya tengah menggarap proyek transmisi listrik 500KV di Sumatra.

“Kami punya kontrak dengan PLN sepanjang 900 km, 600 km dalam proses pelaksanaan dan 300 km sudah dalam proses pelaksanaan,” jelas Gunadi.

Dia menambahkan, penyelesaian transmisi sepanjang 600 km tersebut sejatinya bisa selesai dalam waktu satu tahun, namun dalam dua tahun tak juga kunjung selesai lantaran ada keterlambatan pengiriman ke lokasi proyek. Dengan alasan itu, Waskita akhirnya memutuskan untuk mempercepat pembangunan pabrik ini.

Baca Juga: Bangun pabrik, Waskita Karya Infrastruktur targetkan produksi baja 40.000-50.000 ton

“Biaya penalti bisa lebih besar dari biaya membangun pabrik ini. Jadi dari pada terancam maka lebih baik kami percepat pembangunan sehingga ke depan kami punya kapasitas untuk memenuhi jadwal PLN supaya tepat waktu,” jelas dia.

Ke depan, Waskita Karya Infrastruktur masih akan melakukan ekspansi dengan menambah alat produksi maupun membangun pabrik lagi. Penambahan alat produksi tersebut sudah masuk dalam anggaran investasi pabrik tahun ini yang sebesar Rp 238 miliar. Penambahan mesin ini bakal disesuaikan dengan nilai kontrak yang mereka genggam.

“Akan keluar kontrak baru dari PLN karena Waskita Karya Infrastruktur sudah terdaftar dalam daftar penyedia terseleksi (DPT). Nah nanti akan turun kebutuhan volumenya berapa dalam satu tahun, setelah ketemu angka kita evaluasi apakah perlu menambah mesin,” jelas Gunadi.

Baca Juga: Kapitalisasi saham BUMN melempem, ini saran analis

Sementara itu, penambahan pabrik baru bakal dilaksanakan dengan ketersediaan lahan seluas 4 hektare. Selain pengerjaan transmisi, Waskita Karya Infrastruktur akan juga memproduksi kebutuhan baja untuk jalan tol layang, jembatan maupun  terowongan. Sejalan dengan rencana tersebut, Waskita Karya Infrastruktur berharap kontribusi nilai kontrak terhadap induk usaha bisa naik dua kali lipat dari Rp 1 triliun menjadi Rp 2 triliun.

Selain dengan PLN, Waskita Karya Infrastuktur bekerjasama antara lain dengan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) dan PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP).  Kemudian PT Hanwa Indonesia, PT Cipta Baja Jayaindo, Tekla Structures dan Wahan Sentra Niaga. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×