Sumber: KOMPAS.com | Editor: Amal Ihsan
JAKARTA. Manajemen Solaria membantah, produk makanan di restoran milik mereka mengandung zat-zat yang haram dikonsumsi umat muslim, seperti ciu ataupun minyak babi.
Operational Manager Solaria Dedy Nugrahadi menjamin semua proses produksi makanan atau minuman tetap memenuhi kaidah halal, baik bahan baku hingga proses memasak maupun meraciknya.
"Kami jamin semua prosesnya aman, kami tahu persis bagaimana memilih bahan makanan yang halal sekaligus memprosesnya," kata Dedy kepada Kompas.com di Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Meski demikian, Deddy mengakui pihaknya hingga saat ini belum memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Namun ia menegaskan makanan dan minuman yang diproduksinya halal. "Tapi memang kami belum ada sertifikat halal dari MUI. Kami akan segera mengurusnya," katanya.
Namun Dedy enggan menjelaskan secara pasti kapan pihaknya akan mengurus sertikat halal.
Seperti diberitakan, Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI), mengatakan kalau belum ada sertifikat halal untuk Solaria. "Kami belum pernah melakukan pemeriksaan atas produk makanan atau minuman dan atau mengeluarkan sertifikat halal untuk restoran Solaria di mana pun," demikian isi pengumuman dari situs Halal MUI.
Menurut LPPOM MUI, memang selama ini sudah banyak pertanyaan mengenai kehalalan Solaria. Tapi dengan belum dikeluarkannya sertifikat halal, MUI menegaskan tak bisa menjamin kehalalan makanan atau minuman yang disajikan Solaria.
"Demikian pengumuman ini disampaikan, untuk menjawab kebingunan masyarakat serta demi melindungi umat Islam dari makanan yang tidak terjamin kehalalannya," demikian penjelasan rilis tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News