Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) melaporkan kinerja keuangan kuartal I-2025 dengan mencatatkan volume penjualan semen dan terak sebesar 2,8 juta ton dan pendapatan sebesar Rp2,46 triliun.
Merujuk laporan keuangan perusahaan, pendapatan SMCB menurun 10,96% dari sebelumnya Rp 2,77 triliun di kuartal pertama tahun 2024.
Direktur Utama Solusi Bangun Indonesia Asri Mukhtar menyatakan kinerja perusahaan pada periode tiga bulan pertama 2025 dibayangi tekanan akibat kondisi market oversupply, banyaknya hari libur, curah hujan tinggi, dan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
“Sepanjang kuartal I 2025, permintaan pasar domestik terkontraksi 7,4% jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Beroperasi di tengah kondisi industri yang berat, Solusi Bangun Indonesia mencatatkan volume penjualan semen dan terak sebesar 2,8 juta ton dengan pendapatan sebesar Rp2,46 triliun,” ungkap Asri, dalam siaran pers, Sabtu (3/5).
Baca Juga: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Fokus Dorong Penggunaan Semen Rendah Karbon
Di sisi lain, SMCB membukukan penurunan beban pokok pendapatan 13% menjadi Rp 2,04 triliun seiring dengan penurunan volume penjualan.
Laba kotor SMCB tercatat sebesar Rp422 miliar, dibandingkan Rp 470,16 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Asri menyebutkan, pihaknya telah menjalankan sejumlah strategi untuk mengelola bisnis di tengah kondisi yang menantang.
Seperti program efisiensi dan inovasi yang turut membantu Perusahaan mencapai resiliensi.
“Meski kinerja terkontraksi, namun Perusahaan mampu mengelola struktur keuangan yang akan memperkuat langkah kami dalam menghadapi dinamika pasar, serta mendorong pertumbuhan di tengah tantangan industri yang terus berkembang,” tutur Asri.
Meski bisnis di awal tahun 2025 kurang memuaskan, SMCB melihat ada sejumlah katalis positif yang bisa mendukung kinerja tahun ini.
Asosiasi Semen Indonesia memproyeksikan penjualan semen nasional pada 2025 akan tumbuh sebesar 1%- 2% yang didukung dari realisasi proyek- proyek pemerintah dan swasta, serta potensi penjualan dari program 3 juta rumah yang diharapkan akan membuka peluang pemulihan industri pada tahun 2025.
Selain peluang dari pemulihan pasar domestik, SMCB juga tengah menyelesaikan proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi semen tipe khusus, untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor di Amerika Serikat dalam kerangka kerja sama strategisnya bersama Taiheiyo Cement Corporation.
“Sektor infrastruktur dan hunian akan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan menjaga keunggulan operasional dan inovasi berkelanjutan, kami siap memberikan kontribusi terbaik bagi pembangunan nasional,” tutup Asri.
Hingga akhir Maret 2025, SMCB membukukan penurunan laba periode berjalan sebesar 34,78%, dari sebelumnya Rp 73,93 miliar menjadi Rp 48,22 miliar.
Selanjutnya: Kementerian ESDM Tetapkan Harga Batubara Acuan Periode Awal Mei 2025
Menarik Dibaca: 10 Jus Buah untuk Penderita Asam Lambung yang Aman Dikonsumsi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News