Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) membukukan volume penjualan semen dan terak sebanyak 13,14 juta ton sepanjang 2022. Realisasi ini turun 2,32% dari penjualan di tahun 2021 yang sebesar 13,45 juta ton.
Direktur Utama SMCB Lilik Unggul Raharjo mengatakan, ketatnya persaingan pasar dan kenaikan harga-harga terutama bahan bakar, adalah bagian tak terhindarkan dari tantangan berat yang dialami industri semen.
Hanya saja, pendapatan SMCB berhasil naik secara year-on-year (yoy). Produsen semen Dynamix ini membukukan pendapatan sebesar Rp 12,26 triliun hingga akhir 2022, meningkat 9,27% yoy dibandingkan realisasi pendapatan pada tahun sebelumnya sebesar Rp 11,22 triliun.
SMCB pun mengantongi laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 839,28 miliar pada akhir 2022. Angka ini meningkat 17,65% dibandingkan laba bersih SMCB pada 2021 lalu yakni sebesar Rp 713,34 miliar.
Baca Juga: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Cetak Pendapatan Rp 12,26 Triliun pada Tahun 2022
Menurut Lilik, kinerja positif ini juga mendapat kontribusi dari penurunan beban bunga sebesar 38% sebagai dampak dari restrukturisasi pinjaman sindikasi dengan melakukan percepatan pembayaran.
SMCB juga memiliki potensi efisiensi dari fasilitas pinjaman terkait pembangunan berkelanjutan atau Sustainability Linked Loan, yang mendukung SBI dalam percepatan inisiatif dekarbonisasi menuju green industry serta memberikan bunga lebih rendah dari pinjaman konvensional.
Lebih lanjut dia bilang, beberapa aspek mengindikasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 tetap kuat seperti naiknya konsumsi rumah tangga seiring mobilitas masyarakat pasca
penghapusan kebijakan PPKM, aktivitas perayaan Hari Besar Keagamaan, serta berlanjutnya agenda pembangunan.
“Mereka yang saat ini ingin memiliki hunian, pengguna jalan, memiliki kepedulian pada keberlanjutan. Ini adalah peluang kami. Kami memperkuat inovasi berbasis prinsip-prinsip keberlanjutan, untuk menciptakan solusi-solusi pembangunan yang berdaya tahan dan ramah lingkungan.
Resiliensi bukan hanya manfaat untuk bisnis, tapi juga nilai tambah bagi masyarakat,” terang Lilik dalam siaran pers, Jumat (26/2).
SMCB juga berupaya menciptakan peluang melalui proyek pengembangan dermaga dan sarana produksi semen di Tuban yang merupakan salah satu realisasi kerja sama strategis antara SMCB dengan Taiheiyo Cement Corporation (TCC).
Proyek pengembangan dermaga yang direncanakan untuk mampu memenuhi permintaan pasar ekspor hingga 500.000 ton semen per tahun ini akan melengkapi kemampuan SMCB untuk memperluas jangkauan pasar ekspor dalam sinergi bersama PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan TCC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News