Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Kabel serat fiber yang terbangun akan terhubung dengan perangkat switching Dense Wavelength Division Multiplexing (“DWDM”) dan Data Center untuk memfasilitasi interkoneksi internet dan distribusi load data dalam jaringan, baik itu konektivitas langsung (Direct), Point-to-Point hingga Point-to-Multipoint untuk semua kota di Pulau Jawa.
"Selain itu, teknologi fiber optic ini akan memiliki keunggulan dari sisi traffic data yang bisa di-deliver pada konsumen, aspek security, dan berpotensial mendukung konektivitas 5G yang akan mulai beroperasi di Indonesia dalam waktu dekat," sambung Hermansjah.
Dia melanjutkan, dalam pengembangan sebanyak 1.580 Edge Data Center (EDC) serta solusi internet lainnya di seluruh Pulau Jawa, Surge memantapkan posisinya sebagai pengelola tunggal dan eksklusif infrastruktur digital secara end-to-end mulai dari serat optik hingga data center di Indonesia.
Keberadaan fiber optic Surge yang berada di sepanjang rel kereta api akan sangat mendukung karakteristik EDC yang mensyaratkan konektivitas yang berkualitas dan berkecepatan tinggi, handal dan minim gangguan. Proteksi terhadap gangguan konektivitas telekomunikasi juga dibuat secara double protection baik pada lapisan physical layer maupun transport layer di semua stasiun kereta api di Indonesia yang akan dijadikan Point-of-Present (POP).
Baca Juga: Laba bersih Solusi Sinergi (WIFI) melonjak hingga 541% di semester I-2021
"Pembangunan EDC tahap pertama, khusus di lokasi Stasiun Manggarai dan Stasiun Cikarang, ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2021 dan segera dapat terkoneksi dengan fiber optic yang sedang diselesaikan," ungkap Hermansjah.
Terkait potensi komersialisasi yang dapat dilakukan, Hermansjah mengatakan, melalui infrastruktur jaringan sepanjang 2800 km di Pulau Jawa yang nantinya selesai dibangun, Surge menargetkan pendapatan sebesar Rp 314 miliar pada tahun 2022 melalui yang didapatkan dari kombinasi penyewaan dark fiber, kerjasama dengan ISP (internet service provider), penyewaan colocation data center, iklan dari free Wi-Fi, dan sinergi serta kolaborasi antar produk dalam ekosistem Surge.
"Saat ini kami sedang berdiskusi dengan intens dengan para calon pengguna kami khususnya penyedia teknologi di daerah kawasan industri Cikarang hingga perencanaan kerjasama untuk konektivitas terjangkau dengan beberapa lokasi desa di Pulau Jawa,“ kata Hermansjah.
Baca Juga: Solusi Sinergi Digital (WIFI) akan bangun ribuan edge data center di pulau Jawa
Layanan Surge sebelumnya yang telah dapat dinikmati masyarakat luas adalah layanan wifi gratis di fasilitas commuter line Jabodetabek dan stasiun kereta api, media kreatif Linikini, serta berbagai aplikasi menarik untuk loyalty program, delivery makanan, konsultasi pertanian hingga marketplace asuransi mikro.
Surge juga dalam tahap pengerjaan teknologi berbasis aplikasi secara bertahap untuk sektor retail, logistik, gaya hidup, kesehatan, layanan publik, media & hiburan (entertainment) dan lainnya. Pengembangan infrastruktur digital seperti jaringan fiber optic dan edge data center ini diharapkan dapat memaksimalkan manfaat maupun memberikan nilai tambah bagi media periklanan maupun pengembangan teknologi berbasis aplikasi.
"Lewat berbagai infrastruktur yang kami bangun, masyarakat diharapkan akan dapat menikmati experience internet yang jauh lebih baik, sehingga tidak banyak buffering atau lagging, dengan harga terjangkau. Kami berharap akan lebih banyak inovasi yang muncul dari daerah yang dapat memanfaatkan infrastruktur kami, baik dari pemerintah daerah, UMKM, startup lokal maupun individu-individu kreatif,” pungkas Hermansjah.
Selanjutnya: Surge (WIFI) optimistis penyelesaian jaringan 2800 km bisa di akselerasi tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News