kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Solusi Sinergi Digital (WIFI) segera rampung menggelar fiber optik Jakarta-Bandung


Kamis, 19 Agustus 2021 / 09:04 WIB
Solusi Sinergi Digital (WIFI) segera rampung menggelar fiber optik Jakarta-Bandung
ILUSTRASI. Solusi Sinergi Digital (WIFI) merampungkan finalisasi tahap awal jaringan fiber optic di ruas Jakarta-Cikarang maupun Jakarta-Bandung.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) melalui anak usaha PT Integrasi Jaringan Ekosistem (Weave), segera merampungkan finalisasi tahap awal penggelaran jaringan fiber optic di ruas Jakarta-Cikarang maupun Jakarta-Bandung.

Perusahaan konektivitas infrastruktur digital yang juga dikenal dengan Surge ini menargetkan penggelaran di sepanjang 127,4 km itu akan rampung pada akhir September 2021. Surge juga sudah merencanakan komersialisasi infrastruktur yang dibangun khususnya bagi partner bisnis maupun konsumen langsung melalui berbagai inisiatif.

CEO Surge Hermansjah Haryono menjelaskan, untuk menghadirkan konektivitas jaringan yang andal, fiber optic Surge yang tersebar di seluruh Pulau Jawa akan fokus pada aspek security, baik itu dari sisi fisik penggelaran dan operasional, maupun keamanan dari sisi teknologi. “Meskipun ada penyesuaian pengerjaan proyek dengan protokol kesehatan yang ketat di berbagai lokasi di Pulau Jawa tempat kami beroperasi," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (18/8).

Baca Juga: Surge (WIFI) optimistis penyelesaian jaringan 2800 km bisa di akselerasi tahun ini

Hermansjah mengungkapkan, Surge optimis rencana untuk penyelesaian keseluruhan jaringan sepanjang 2800 km ini dapat kami akselerasi sampai akhir tahun 2021. Berbagai strategi dijalankan oleh Surge. 

Pertama, keunggulan pemasangan serat optik sepanjang rel kereta di lahan yang dimiliki sepenuhnya oleh PT Kereta Api Persero (KAI) cenderung lebih cepat pengerjaannya dan lebih bebas gangguan dibandingkan dengan pemasangan serat optik di samping jalan provinsi atau jalan kabupaten. 

Kedua, belajar dari periode pembatasan sebelumnya, Surge memitigasi dengan menambahkan fase proyek hingga meningkatkan efektivitas human resources sehingga pengerjaannya dapat lebih efisien juga efektif. Melalui implementasi kedua hal ini, dia memastikan sejauh ini belum ada revisi capex maupun target waktu penyelesaian.

Baca Juga: Surge (WIFI) kejar pemasangan fiber optic ruas Jakarta - Bandung selesai September

"Untuk itu, kami juga berterima kasih atas pendampingan dan dukungan penuh dari PT KAI maupun dari regulator selama pengerjaan di situasi sulit seperti saat ini," tutur Hermansjah.

Untuk menghadirkan konektivitas berkapasitas besar (144 serat optik) dengan kualitas tinggi, Surge juga sedang dalam fase penjajakan dengan beberapa partner teknologi kelas dunia dalam penggelaran fiber optic ini beserta solusi-solusi turunannya.

Baca Juga: Kinclong di tengah pandemi, Surge (WIFI) raup laba Rp 18 miliar di semester I 2021

Kabel serat fiber yang terbangun akan terhubung dengan perangkat switching Dense Wavelength Division Multiplexing (“DWDM”) dan Data Center untuk memfasilitasi interkoneksi internet dan distribusi load data dalam jaringan, baik itu konektivitas langsung (Direct), Point-to-Point hingga Point-to-Multipoint untuk semua kota di Pulau Jawa.

"Selain itu, teknologi fiber optic ini akan memiliki keunggulan dari sisi traffic data yang bisa di-deliver pada konsumen, aspek security, dan berpotensial mendukung konektivitas 5G yang akan mulai beroperasi di Indonesia dalam waktu dekat," sambung Hermansjah.

Dia melanjutkan, dalam pengembangan sebanyak 1.580 Edge Data Center (EDC) serta solusi internet lainnya di seluruh Pulau Jawa, Surge memantapkan posisinya sebagai pengelola tunggal dan eksklusif infrastruktur digital secara end-to-end mulai dari serat optik hingga data center di Indonesia.

Keberadaan fiber optic Surge yang berada di sepanjang rel kereta api akan sangat mendukung karakteristik EDC yang mensyaratkan konektivitas yang berkualitas dan berkecepatan tinggi, handal dan minim gangguan. Proteksi terhadap gangguan konektivitas telekomunikasi juga dibuat secara double protection baik pada lapisan physical layer maupun transport layer di semua stasiun kereta api di Indonesia yang akan dijadikan Point-of-Present (POP).

Baca Juga: Laba bersih Solusi Sinergi (WIFI) melonjak hingga 541% di semester I-2021

"Pembangunan EDC tahap pertama, khusus di lokasi Stasiun Manggarai dan Stasiun Cikarang, ditargetkan selesai pada akhir Agustus 2021 dan segera dapat terkoneksi dengan fiber optic yang sedang diselesaikan," ungkap Hermansjah.

Terkait potensi komersialisasi yang dapat dilakukan, Hermansjah mengatakan, melalui infrastruktur jaringan sepanjang 2800 km di Pulau Jawa yang nantinya selesai dibangun, Surge menargetkan pendapatan sebesar Rp 314 miliar pada tahun 2022 melalui yang didapatkan dari kombinasi penyewaan dark fiber, kerjasama dengan ISP (internet service provider), penyewaan colocation data center, iklan dari free Wi-Fi, dan sinergi serta kolaborasi antar produk dalam ekosistem Surge.

"Saat ini kami sedang berdiskusi dengan intens dengan para calon pengguna kami khususnya penyedia teknologi di daerah kawasan industri Cikarang hingga perencanaan kerjasama untuk konektivitas terjangkau dengan beberapa lokasi desa di Pulau Jawa,“ kata Hermansjah.

Baca Juga: Solusi Sinergi Digital (WIFI) akan bangun ribuan edge data center di pulau Jawa

Layanan Surge sebelumnya yang telah dapat dinikmati masyarakat luas adalah layanan wifi gratis di fasilitas commuter line Jabodetabek dan stasiun kereta api, media kreatif Linikini, serta berbagai aplikasi menarik untuk loyalty program, delivery makanan, konsultasi pertanian hingga marketplace asuransi mikro.

Surge juga dalam tahap pengerjaan teknologi berbasis aplikasi secara bertahap untuk sektor retail, logistik, gaya hidup, kesehatan, layanan publik, media & hiburan (entertainment) dan lainnya. Pengembangan infrastruktur digital seperti jaringan fiber optic dan edge data center ini diharapkan dapat memaksimalkan manfaat maupun memberikan nilai tambah bagi media periklanan maupun pengembangan teknologi berbasis aplikasi.

"Lewat berbagai infrastruktur yang kami bangun, masyarakat diharapkan akan dapat menikmati experience internet yang jauh lebih baik, sehingga tidak banyak buffering atau lagging, dengan harga terjangkau. Kami berharap akan lebih banyak inovasi yang muncul dari daerah yang dapat memanfaatkan infrastruktur kami, baik dari pemerintah daerah, UMKM, startup lokal maupun individu-individu kreatif,” pungkas Hermansjah.

Selanjutnya: Surge (WIFI) optimistis penyelesaian jaringan 2800 km bisa di akselerasi tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×