kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.326   -51,00   -0,31%
  • IDX 7.190   22,76   0,32%
  • KOMPAS100 1.048   2,41   0,23%
  • LQ45 816   0,83   0,10%
  • ISSI 225   0,66   0,29%
  • IDX30 426   -0,19   -0,04%
  • IDXHIDIV20 504   -0,58   -0,11%
  • IDX80 118   0,05   0,04%
  • IDXV30 120   0,30   0,25%
  • IDXQ30 139   -0,24   -0,17%

Sosialisasi penggunaan kompor listrik perlu dilakukan secara konsisten dan berkala


Senin, 21 Oktober 2019 / 19:11 WIB
Sosialisasi penggunaan kompor listrik perlu dilakukan secara konsisten dan berkala
ILUSTRASI. Sosialisasi penggunaan kompor listrik perlu dilakukan secara konsisten dan berkala.


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Sosialisasi dan cara teknis penggunaan kompor listrik dinilai perlu dilakukan secara berkala dan konsisten. Diharapkan pada akhirnya secara perlahan masyarakat yang mengetahui sejumlah kelebihan menggunakan kompor induksi, dapat beralih atau memilih kompor induksi (kompor listrik) dibanding penggunaan kompor gas.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) ke-34 di ICE – BSD, khususnya pada penyelenggaraan kegiatan Pangan Nusantara (Pangan Nusa) 2019, Perkumpulan Penyelenggara  Jasaboga Indonesia (PPJI) yang semula bernama Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI)  menyelenggarakan Electric PPJI Food Festival. 

Salah satu bagian dari rangkaian kegiatan Electric PPJI Food Festival adalah diselenggarakannya Embassy Cooking Competition Indonesian Cuisine, yakni selama 60 menit memasak “Nasi Goreng Indonesia,” yang diikuti oleh tiga peserta yakni perwakilan dari Kedubes Malaysia, Kedubes Rusia, dan Kedubes Inggris yang ada di Jakarta. 

Baca Juga: Industri manufaktur melemah, konsumsi listrik menurun

Menurut Komisioner Dagang Malaysia External Trade Development Corporation (Matrade) yakni kantor dagang pada Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia Har Man Ahmad, dirinya mendukung penggunaan kompor listrik (induksi) pada acara kompetisi memasak Embassy Cooking Competition  Indonesian Cuisine tersebut. Apalagi ia juga menggunakan kompor listrik sebagai cadangan kompor gas di rumah. 

“Jadi kalau satu saat kehabisan gas, masih bisa menggunakan kompor  listrik untuk memasak, “ kata dia. Begitu juga di Malaysia, lebih banyak yang menggunakan kompor listrik – induksi dibanding menggunakan kompor gas. 

Namun menggunakan kompor listrik (induksi) berbeda ‘feel’nya dengan apabila menggunakan kompor gas. Kalau menggunakan kompor gas dengan penggunaan kuali, maka saya lebih dapat “feel’nya. Sebab jika menggunakan kompor listrik, harus lebih waspada, sebab jika agak terlalu lama proses memasaknya, masakan menjadi ‘matang terbakar,’ sehingga mempengaruhi hasil masakan.

Peserta kompetisi sebagai Sekretaris Kedua dari Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, Nikita Ivanov menyatakan, dirinya juga mendukung penggunaan kompor listrik –induksi. Namun demikian mengingat di sekitar perumahan Kedubes Rusia yang tersedia baru kompor gas, maka dirinya menyatakan, apabila harus berpindah menggunakan kompor listrik, dirinya pasti mendukung perubahan tersebut.

Baca Juga: Cadangan gas Kepodang akan habis, SKK Migas tunggu kesepakatan Saka dan Petronas`

Kompor Listrik Lebih Ramah Lingkungan
Pemenang kompetisi lainnya, Christopher (Chris) Agass selaku tim ekonomi kantor Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, mengemukakan penggunaan kompor induksi – listrik lebih ramah lingkungan dibanding penggunaan kompor  gas. Namun penggunaan kompor listrik lebih lama waktu memasaknya, dibanding menggunakan kompor gas. Begitu juga dalam hal harga, berbeda jauh dibanding apabila menggunakan kompor gas. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×