Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.
Perlengkapan pelatihan setara fasilitas kapal pesiar mewah
Balai Latihan Kerja (BLK) Lombok Timur ini mulai kondang sebagai pencetak alumni berstandar dunia. Kredibilitas itu tak lepas dari berbagai fasilitas pendukung pelatihan menjadi modal utama BLK tersebut.
Sirman, Kepala BLK Lombok Timur mengatakan, berbagai peralatan dan perlengkapan tersebut sengaja didatangkan dari luar negeri untuk menunjang ketrampilan siswa. Mulai dari peralatan dapur, kamar tidur hingga laundry dibuat serupa dengan fasilitas di dalam kapal pesiar.
Para siswa akan menjalani pelatihan selama tiga bulan dan mereka wajib tinggal di asrama. "BLK ini jadi percontohan se-Asia Tenggara karena fasilitasnya paling lengkap. Untuk pemeliharaan, biaya listriknya saja bisa menghabiskan Rp 34 juta per bulan," kata Sirman. Salah satu peralatan mewah yang dimiliki balai latihan ini adalah lemari pendingin berukuran 3 meter.
Setelah lulus pelatihan dari BLK Lombok Timur, seluruh lulusan diserap 100% oleh kapal pesiar Royal Caribbean yang bekerjasama dengan pihak BLK. Namun untuk tahun ini, Sirman mengatakan pihak BLK butuh memperbarui nota kesepahaman dengan pihak Royal Caribbean sebelum membuka penerimaan siswa baru. "Sudah banyak calon siswa yang menanyakan dan berharap supaya penerimaan siswa baru segera dimulai. Kami masih perbarui MoUnya dan keputusan itu ada di Jakarta," ungkapnya.
Ihwal persyaratan calon siswa, Sirman menjelaskan tidak ada syarat khusus yang terlalu mengikat. Semua warga berusia maksimal 30 tahun boleh mengikuti pelatihan di BLK Lombok Timur. Tak ada persyaratan khusus soal pendidikan terakhir atau sertifikat tertentu yang harus dikantongi calon siswa. "Syarat utama yang jelas harus menganggur. Apapun tingkat pendidikan terakhirnya ya," kelakar Sirman. Ia bilang sebagian besar siswa di BLK Lombok Timur adalah lulusan Sekolah Menegah Atas (SMA) maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Menurut Sirman, kebutuhan tenaga kerja di sektor kapal pesiar cukup besar. Untuk satu operator, pihak Royal Caribbean membutuhkan 39.000 tenaga kerja tiap tahun. Dari jumlah tersebut, Indonesia baru mampu memenuhi 5% kebutuhan. Sementara sisa kebutuhan pekerja lebih banyak disediakan oleh Filipina.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi provinsi NTB, Wildan mengharapkan jika lulusan BLK Lombok Timur mampu bersaing dengan para pekerja di kota lain bahkan di negara lain. Ditambah lagi perkembangan bisnis di sektor pariwisata NTB makin menjanjikan setelah dibentuknya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"KEK Mandalika itu nanti kalau sudah benar-benar beroperasi diperkirakan bisa menyerap 58.700 tenaga kerja. Kami berharap anak-anak daerah NTB bisa memenuhi kebutuhan tersebut," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News