Reporter: Muhamad Aghasy Putra | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Starlink sebagai penyedia layanan internet berbasis satelit telah beroperasi di Indonesia. Rencananya pemerintah akan luncurkan secara resmi di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada pertengahan Mei 2024.
Starlink yang merupakan layanan internet satelit yang dioperasikan oleh SpaceX, salah satu perusahaan milik Elon Musk. Bak pisau bermata dua, kehadiran Starlink dengan teknologi baru akan membawa pemerataan internet dan disisi lain juga mengancam para emiten provider penyedia layanan internet.
Head External Communications PT XL Axiata Tbk (EXCL), Henry Wijayanto mengatakan bahwa dengan beroperasinya Starlink ini masih dipantau perkembangannya mengingat sejauh ini belum ada dampak yang dirasakan perusahaan.
Baca Juga: Kemkominfo Meninjau Regulasi yang Mengatur Penggunaan Starlink di Luar 3T
“Kami di XL Axiata terus memantau perkembangan isu Starlink dari berbagai isi, baik regulasi, teknologi, hingga implementasinya,” kata Henry saat ditanya KONTAN pada Senin, (13/05).
Lebih lanjut, Henry memaparkan bahwa pihaknya kini masih mengkaji terkait keunggulan yang dimiliki oleh Starlink ataupun kelemahannya yang menjadi bahan kajian bagi perusahaan.
XL Axiata akan menyikapi dengan baik kehadiran mengingat Starlink masuk dengan teknologi yang terbarukan dengan mengedepankan kecepatan akselerasi internet.
“Tentu manajemen XL Axiata akan menyikapi isu ini dengan bijak disesuaikan dengan kepentingan perusahaan, industri telekomunikasi nasional, pemerintah, dan juga kebutuhan masyarakat di masa depan,” imbuh Henry.
Sesama penyedia layanan internet, XL Axiata melihat kehadiran suatu teknologi baru adalah sebuah keniscayaan mengingat zaman yang terus berkembang.
“Kami berharap agar kehadiran Starlink di Indonesia bisa membuka potensi untuk berkolaborasi, sehingga membawa manfaat yang nyata bagi masyarakat dan perkembangan industri telekomunikasi di Indonesia,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News