kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi Elnusa (ELSA) bidik pendapatan Rp 7 triliun pada tahun ini


Jumat, 01 Oktober 2021 / 17:32 WIB
Strategi Elnusa (ELSA) bidik pendapatan Rp 7 triliun pada tahun ini
ILUSTRASI. Gedung kantor PT Elnusa Tbk?di Jakarta Selatan. Stategi Elnusa (ELSA) kejar pendapatan Rp 7 triliun pada tahun ini.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Elnusa Tbk (ELSA) membidik pendapatan sekitar Rp 7 triliun pada tahun 2021.

Direktur SDM & Umum merangkap Direktur Keuangan Elnusa Tenny Elfrida optimistis target pendapatan tersebut dapat dicapai mengingat raihan kontrak yang telah diperoleh hingga paruh pertama tahun ini.

"Kita proyeksikan dengan kontrak on hand, kita optimistis di akhir tahun bisa mencapai di angka Rp 7 triliun," kata Tenny dalam gelaran Public Expose Virtual, Jumat (1/10).

Tenny melanjutkan, optimisme perusahaan dalam mencapai target ini juga ditopang dengan kinerja operasional selama paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: Elnusa Petrofin gaet Bank Mandiri berikan layanan pembiayaan agen dan mitra principal

Sepanjang semester I 2021, ELSA membukukan pendapatan sebesar Rp 3,71 triliun atau turun 4,74% year on year (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Pada semester I 2020 lalu, ELSA membukukan pendapatan sebesar Rp 3,89 triliun.

Adapun, komposisi pendapatan ELSA semester I 2021 ini sebesar 53% dari segmen distribusi dan logistik, 39% dari segmen hulu dan sebesar 8% dari jasa support. Kondisi ini sedikit berbeda dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Pendapatan ELSA pada semester I 2020 lalu ditopang oleh segmen hulu sebesar 54% dan distribusi & logistik sebesar 42% serta sisanya 4% dari jasa support.

Direktur Utama ELSA ALi Mundakir menjelaskan, penurunan kontribusi sektor hulu migas dikarenakan dampak pandemi covid-19 yang terjadi sepanjang tahun lalu. Pandemi covid-19 yang berimbas pada fluktuasi harga minyak diakui mempengaruhi tarif sektor migas.

Baca Juga: Harga minyak terangkat, analis rekomendasikan saham-saham ini

Kendati demikian, dengan tren harga minyak yang terus meningkat hingga menembus di atas US$ 70 per barel dalam beberapa waktu terakhir diyakini bakal turut meningkatkan aktivitas hulu migas.



TERBARU

[X]
×