Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steady Safe Tbk (SAFE) menargetkan agar perusahaan bisa mencetak laba tahun ini. Adapun laba yang ditargetkan yakni sebesar Rp 19 miliar.
Perusahaan mengalami rugi sebesar Rp 8 miliar di tahun 2017. Sebabnya, perusahaan tidak mendapatkan pendapatan di sepanjang tahun 2017 karena sama sekali tidak beroperasi.
Direktur Utama Steady Safe John Pieter Sembiring menceritakan, sejak Maret 2017 lalu, Steady Safe telah memperoleh kontrak sebagai operator tunggal Transjakarta.
Adapun jumlah armada yang diminta Transjakarta berjumlah 116 armada. Saat itu perusahaan tidak memiliki armada yang sesuai standar dan harus membeli baru.
Baru pada Januari 2018 30 unit armada bus merek Maxi Bus-Diesel Volvo didatangkan. Kontrak dengan Transjakarta sendiri yakni sebesar Rp 20.500 untuk setiap satu kilometer yang ditempuh satu bus.
"Saya targetkan satu hari, satu bus bisa capai 237 kilometer," kata John kepada Kontan.co.id pada Jum'at (29/6).
John mengatakan karena pendapatan perusahaan bisa diperkirakan, Ia menargetkan agar di tahun 2018 Steady Safe bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp 116 miliar dan laba Rp 19 miliar. "Pendapatan bisa lebih karena kita bisa kejar pendapatan iklan," katanya.
Mengutip laporan keuangan per 31 Maret 2018 perusahaan telah memperoleh pendapatan sebesar Rp 542 juta. Di periode yang sama, pendapatan perusahaan adalah nihil. John mengatakan baru pada 24 Maret 2018 kemarin armadanya beroperasi dan berkontribusi pada pendapatan di kuartal I 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News