Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Melanjutkan ekspansi yang sudah dilaksanakan tahun lalu menjadi salah satu agenda PT Steel Pipe Industry Tbk (ISSP) tahun ini. Untuk itu, perusahaan ini sudah menyiapkan belanja modal yang lebih besar dibanding tahun lalu.
Asal tahu saja, sejak tahun lalu, emiten ini sedang mengembangkan usaha di dua pabrik mereka, yaitu berupa pembangunan pabrik baru di Gresik, Jawa Timur dan Cikarang, Jawa Barat.
Sukmana Hudianto, Wakil Direktur Utama Steel Pipe pun memprediksi kebutuhan belanja modal mereka tahun ini bakal mencapai Rp 800 miliar.
Jumlah ini naik 33,3% dari belanja modal 2013 yang sebesar Rp 600 miliar. "Mayoritas digunakan untuk melanjutkan ekspansi di dua pabrik kami," katanya, Selasa (21/1).
Selain digunakan untuk membangun pabrik, Sukmana bilang, belanja modal tahun ini juga akan dipakai sebagai modal kerja Steel Pipe. Soal rencana ekspansi, menurutnya, pabrik di Gresik akan ditambah kapasitas produksinya sebanyak 80.000 ton tiap bulan. Sehingga nantinya kapasitas produksi mereka tiap bulan ditargetkan mencapai 380.000 ton.
Selain kapasitas produksi yang meningkat, dari pabrik ini perusahaan itu pun akan memperbanyak jenis produk mereka. Di antaranya memproduksi pipa baja straight-welded dengan diameter 12 inci dan 20 inci.
Dengan adanya produk ini, penetrasi ke pasar baru bisa digeber. "Pipa ini banyak digunakan industri minyak dan gas (migas)," jelas Sukmana.
Sementara di Karawang, perusahaan ini memperbesar kemampuan produksi untuk pipa berukuran lebih kecil. Sejak dulu, pabrik ini memang difokuskan untuk mengisi permintaan pipa baja untuk pasar otomotif, sepeda, hingga mebel.
Nah di pabrik ini, Steel Pipe berencana meningkatkan kapasitas produksi menjadi 10.000 ton per bulan. Saat ini, pabrik di Karawang baru memiliki kapasitas produksi sebesar 3.500 ton tiap bulan.
Sama seperti di Gresik, penambahan fasilitas produksi di Karawang ini juga dimanfaatkan untuk meningkatkan varian pipa baja yang bisa mereka buat. Sehingga, produk dari pabrik ini bisa mencari pasar baru. "Misalnya untuk masuk ke produsen komponen alat berat," ujarnya.
Berdasarkan laporan keuangan per September 2013, hingga kuartal ketiga tahun lalu, perusahaan ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,34 triliun atau naik 4,9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,23 triliun.
Selama sembilan bulan pertama 2013, Steel Pipe mencatatkan pertumbuhan penjualan domestik 5,5% secara year on year menjadi Rp 2,29 triliun. Namun kinerja ekspor mereka justru anjlok 24,2% menjadi Rp 46,5 miliar di periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News