kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Steel Pipe Industry (ISSP) Intip Peluang Permintaan Pipa Baja dari Sektor Otomotif


Selasa, 05 Maret 2024 / 20:13 WIB
Steel Pipe Industry (ISSP) Intip Peluang Permintaan Pipa Baja dari Sektor Otomotif
ILUSTRASI. Produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) atau Spindo.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) melihat potensi pertumbuhan permintaan pipa baja seiring dengan masifnya pembangunan pabrik mobil baru di Indonesia, khususnya Agen Pemegang Merek (APM) China. 

Corporate Secretary Steel Pipe Industry of Indonesia Johannes W. Edward mengungkapkan, secara garis besar, sektor otomotif menyumbang sekitar 18%-20% dari total penjualan. Dengan demikian, ISSP pun optimistis tumbuhnya market otomotif Tanah Air dapat turut mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan. 

“Untuk tahun 2023 sendiri terlihat kenaikan volume penjualan rata-rata per bulan (di sektor otomotif),” ungkap Johannes, kepada Kontan.co.id, Selasa (5/3). 

Meskipun ada peluang permintaan yang besar di sektor otomotif, ISSP tetap mewaspadai terkait regulasi penerapan TKDN yang harus betul-betul dijalankan. Sebab, jika tidak dijalankan dengan baik, maka Indonesia hanya akan menjadi pasar dan tidak dapat berperan banyak. 

Baca Juga: Segar Kumala Indonesia (BUAH) Targetkan Pendapatan Rp 190 Miliar pada Momen Ramadan

Secara keseluruhan, ISSP mengincar kenaikan volume penjualan sebesar 10%-20% di tahun ini. Dikatakan Johannes, ISSP sendiri belum berencana menambah kapasitas produksi lantaran kapasitas eksisting saat ini masih mencukupi untuk kebutuhan kenaikan volume penjualan tersebut. 

Di samping sektor otomotif, katalis positif kinerja ISSP lainnya di tahun ini adalah keberlanjutan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) serta pembangunan inrtastruktur. 

“Yang pasti, pilpres yang lancar akan menjadi modal awal kita dalam memasuki 2024. diharapkan tentunya pemerintahan yang akan datang bisa mengambil kebijakan pro-pengusaha dalam negeri, terutama untuk industry strategis, dalam rangka menahan serbuan impor,” imbuhnya. 

Dalam periode 9 bulan tahun 2023, ISSP mencatatkan laba bersih sebesar Rp 363,7 miliar, atau tumbuh sebesar 24,2% dari periode yang sama tahun 2022 yakni Rp 293 miliar. 

Dari sisi penjualan, sepanjang 9 bulan 2023, ISSP masih berhasil mencatatkan kenaikan volume penjualan sebesar 4,7% di tengah tekanan penurunan harga baja, sehingga menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp 4,8 triliun, atau naik sebesar 0,5% YoY. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×