Reporter: David Oliver Purba | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Perusahaan baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk atau dikenal dengan nama Spindo optimistis menapaki bisnis baja sampai akhir 2015. Sebab, produsen baja ini telah menambah tiga mesin anyar yang memproduksi baja khusus untuk produk otomotif.
Ketiga mesin antar tersebut berada di pabrik kedua Spindo di Karawang, Jawa Barat. Lokasi pabrik emiten berkode saham ISSP di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini tak jauh dari lokasi pabrik otomotif yang ada di Karawang.
Tedja Sukmana Hudianto, Deputy President Director Spindo bilang, penambahan tiga mesin anyar menambah kapasitas produksi pipa otomotif Spindo menjadi 9.600 ton per bulan. Sebelumnya, kapasitas produksi pipa otomotif Spindo dari pabrik pertama 3.000 ton per bulan.
Pabrik pertama fokus memproduksi pipa baja roda dua, adapun pabrik kedua fokus memproduksi pipa baja mobil. "Ini merupakan diversifikasi produk baja kami, sebelumnya kami hanya memasarkan untuk sepeda motor saja,” ujar Tedja, Selasa (10/11).
Perlu diketahui, saat ini, Spindo telah memasarkan produknya untuk produsen sepeda motor Yamaha dan Honda. Untuk pipa baja mobil Spindo, nantinya akan menyasar perusahaan perakitan mobil yang bernaung di bawah bendera Astra Astra.
Untuk mendukung produksi ini, Spindo yang juga anak usaha Astra ini telah membangun tiga gudang penyimpanan bahan baku baja di Jakarta, Bandung dan Samarinda. Tahun depan Spindo akan menambah tiga gudang lagi di Bali, Makassar dan Medan. Untuk gudang ini, Spindo mengalokasikan Rp 70 miliar.
Tedja bilang, penambahan produksi pipa baja ini akan memperkuat penjualan Spindo. Sampai akhir tahun, Spindo membidik penjualan
Rp 3,7 triliun-Rp 3,8 triliun. Adapun tahun depan, manajemen Spindo optimistis mengejar kenaikan penjualan 20%.
Selain baja otomotif, Spindo optimistis penjualan naik karena kenaikan pesanan baja dari proyek infrastruktur seperti; pembangunan pelabuhan Bintan, Malundung-Tarakan dan Kualakapuas, pembangunan bandara Kertajati dan pembangunan jembatan dan akses Kalimantan Utara.
Selain itu, Spindo melirik peluang pengadaan baja untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati dan PLTU di Batang, Jawa Tengah. Perlu diketahui, sampai kuartal III-2015, penjualan Spindo naik 11,5% jadi Rp 2,7 triliun ketimbang penjualan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 2,4 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News