kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Steel Pipe tancap gas pipa di otomotif


Selasa, 17 Februari 2015 / 10:38 WIB
Steel Pipe tancap gas pipa di otomotif
ILUSTRASI. Otorita Ibu Kota Negara (OIKN) Nusantara menawarkan berbagai insentif pajak untuk menarik investor.. KONTAN/Baihaki/8/6/2023


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Proyeksi penjualan kendaraan bermotor yang stagnan tahun ini ternyata tak menyurutkan niat PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk untuk ekspansi bisnis. Produsen aneka pipa industri itu justru memprediksi bisa mengail pendapatan lebih besar untuk produk pipa otomotif.

Perusahaan berkode ISSP di Bursa Efek Indonesia itu  optimistis lantaran ada kebijakan pemerintah untuk mendorong industri mengutamakan dan menambah konten lokal. Walhasil, Steel Pipe meyakini permintaan pipa otomotif tumbuh tahun ini. "Sekarang ini, perusahaan otomotif seperti dari Jepang, meningkatkan komponen lokal," ujar Tedja Sukmana Hudianto, Wakil Direktur Utama PT Steel Pipe Industry of Indonesia kepada KONTAN, Senin (16/2).

Memang saat ini bisnis pipa otomotif di Steel Pipe lebih fokus memproduksi pipa otomotif untuk kendaraan roda dua. Pasokan pipa otomotif terbesar perusahaan ini untuk sepeda motor merek Honda dan Yamaha. Porsi penjualan untuk dua merek sepeda motor itu seimbang.

Tahun ini manajemen Steel Pipe menginginkan sedikit perubahan porsi penjualan. Targetnya, porsi penjualan pipa otomotif Honda berkontribusi 60% sedangkan Yamaha 40% terhadap total target pendapatan pipa otomotif.

Perusahaan yang juga biasa disebut Spindo itu optimistis target porsi kontribusi itu bisa dikejar lantaran volume produksi Honda lebih besar ketimbang Yamaha. "Bukan berarti yang Yamaha turun, tapi kami harapkan penjualan keduanya meningkat dengan volume Honda lebih besar," terang Tedja.

Sebagai catatan saja, volume produksi pipa otomotif Steel Pipe tahun lalu adalah 3.500 ton per bulan. Tahun ini perusahaan itu berharap bisa memacu volume produksi pipa otomotif menjadi 4.500 ton per bulan.

Meski fokus menggarap pipa otomotif kendaraan roda dua, bukan berarti Steel Pipe tak menggarap pipa otomotif kendaraan roda empat. Sejatinya perusahaan itu  juga membikin pipa otomotif kendaraan roda empat untuk kebutuhan kerangka tempat duduk untuk mobil jenis multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV). Perusahaan itu memasok untuk mobil merek Honda dan Daihatsu.

Tambahan mesin baru

Hanya saja, kontribusi penjualan pipa otomotif kendaraan roda empat masih sangat minim. Alhasil, perusahaan itu kini berupaya menggenjot bisnis pipa otomotif untuk kendaraan roda empat

Steel Pipe berencana berinvestasi mesin yang bisa memproduksi pipa dengan diameter 2,5 inci untuk kendaraan roda empat. Kalau tak meleset, mesin anyar itu akan hadir pada April 2015.

Steel Pipe merogoh biaya investasi US$ 3,5 juta. Mesin tersebut memiliki kemampuan memproduksi pipa 5.000 ton tiap bulan.

Saat ini, total kapasitas produksi pipa Steel Pipe adalah 42.150 ton per bulan. Jadi, tambahan mesin anyar tersebut akan menjadikan kapasitas produksi meningkat menjadi 47.150 ton per bulan.

Steel Pipe optimistis kehadiran mesin anyar bisa mengerek pendapatan tahun ini. Seperti yang pernah KONTAN beritakan sebelumnya, perusahaan itu mengincar target penjualan sekitar Rp 4,8 triliun - Rp 5 triliun tahun ini.

Tahun lalu, perusahaan itu mengaku mencatatkan penjualan sekitar Rp 3,5 triliun. Itu berarti target pertumbuhan penjualan tahun ini adalah 37,14%-42,86% tahun ini.

Proyeksi kontributor penjualan terbesar tahun ini masih berasal dari penjualan pipa infrastruktur dan konstruksi hingga 60%. Lalu porsi kontribusi sisanya berasal dari pipa untuk minyak dan gas, otomotif, dan juga furnitur.             

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×