kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

Stok BBM SPBU Swasta Masih Seret, Ini Penyebabnya Menurut Wamen ESDM


Kamis, 04 September 2025 / 05:51 WIB
Stok BBM SPBU Swasta Masih Seret, Ini Penyebabnya Menurut Wamen ESDM
ILUSTRASI. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan terjadi peningkatan permintaan bahan bakar minyak (BBM) pada SPBU swasta karena penerapan QR Code pada SPBU Pertamina. KONTAN/Carolus Agus Waluyo


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan terjadi peningkatan permintaan bahan bakar minyak (BBM) pada SPBU swasta karena penerapan QR Code pada SPBU Pertamina. 

Adapun permintaan yang tinggi itu membuat kurangnya pasokan BBM di SPBU swasta, seperti Shell dan BP. 

Yuliot menjelaskan, penerapan QR Code untuk pembelian BBM jenis Pertalite telah membuat adanya peralihan (shifting) konsumsi dari BBM subsidi ke non-subsidi, termasuk BBM yang ada pada SPBU swasta. 

"Ini kan Pertamina mewajibkan menggunakan QR Code, sementara karena itu masyarakat perlu mendaftar, kemudian mereka juga mungkin CC kendaraannya tidak sesuai, sehingga terjadi shifting yang tadinya dari subsidi Pertalite menjadi non-subsidi," ujarnya ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (3/9/2025). 

Menurut perhitungannya, penerapan QR Code telah membuat terjadinya peralihan dari Pertalite ke BBM non-subsidi sebanyak 1,4 juta kiloliter (KL). 

"Jadi itu yang menyebabkan ada peningkatan permintaan (BBM) untuk badan usaha swasta," kata Yuliot. 

Baca Juga: Izin Impor BBM Tersendat, Investasi SPBU Swasta Terhambat

Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan kurangnya pasokan pada SPBU swasta seiring permintaan yang naik, pemerintah akan melakukan penyesuaian alokasi BBM SPBU swasta dengan Pertamina. 

Sinkronisasi alokasi ini merupakan arahan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Dirjen Migas juga telah diperintahkan Bahlil untuk memanggil pihak Shell, BP, dan Pertamina guna membahas sinkronisasi alokasi BBM. 

"Pak Menteri ESDM sudah menyampaikan bahwa ini disinkronkan untuk proses impor antara Pertamina dengan badan usaha swasta. Juga sudah ada arahan kepada Dirjen Migas untuk segera dikumpulkan. Ini segera dirapatkan antara Pertamina sama badan usaha yang memerlukan impor," jelasnya. 

Sementara itu, Dirjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengatakan, pada dasarnya di tahun ini SPBU swasta sudah mendapatkan tambahan alokasi impor BBM sebesar 10% dari kuota tahun sebelumnya. 

Tonton: Bahlil: Badan Industri Mineral di Bawah Presiden Prabowo, Bukan Kementerian ESDM

Namun, seiring dengan kondisi kurangnya pasokan BBM pada SPBU swasta saat ini, maka akan dilakukan sinkronisasi alokasi dengan Pertamina. Menurutnya, sinkronisasi ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan stok BBM yang tersedia di dalam negeri. 

"Sinkronisasi itu adalah mengoptimalkan apa yang sudah kita miliki di dalam negeri, yaitu hasil dari BUMN, yaitu dari Pertamina," kata Laode.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Stok BBM SPBU Swasta Seret, Ini Penyebabnya Menurut Wamen ESDM"

Selanjutnya: 30 Ucapan Hari Pelanggan Nasional 2025, Jadikan Caption Untuk Apresiasi Pelanggan

Menarik Dibaca: 30 Ucapan Hari Pelanggan Nasional 2025, Jadikan Caption Untuk Apresiasi Pelanggan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×