Reporter: Noverius Laoli | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Sampai hari ini, harga beras di pasar masih saja tinggi. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemdag) per 29 September 2015, harga beras medium di Jakarta sebesar Rp 10.160 per kilogram (kg) dan harga beras medium tingkat nasional Rp 10.330 per kg. Adapun harga beras kualitas terjelek saat ini Rp 9.000 per kg di Pasar Induk Cipinang.
Harga beras medium saat ini tergolong tinggi dibandingkan dengan harga beras medium dalam kondisi normal yang hanya sekitar Rp 8.000 per kg. Parahnya, stok beras jenis medium di Pasar Induk Cipanang kosong sama sekali.
Ketua Koperasi Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Zulkifli Rasyid mengatakan stok beras medium di pasar Cipinang sudah kosong sejak beberapa hari lalu. Kondisi ini menurutnya sangat memprihatinkan bila pemerintah tidak segera melakukan impor beras.
Kondisi rawan beras akan mulai terasa pada November, Desember 2015 dan Januari 2016. "Saya meminta pemerintah segera melakukan impor beras medium. Bila tidak, rakyat menengah ke bawah akan menderita," ujar Zulkifli kepada KONTAN, Rabu (30/9).
Jika pemerintah mengimpor beras medium dari Vietnam, maka harga beras bisa turun hingga Rp 7.000 per kg di gudang. Zulkifli menyarankan, pemerintah bisa menyerahkan pelaksanaan impor beras kepada BUMN, seperti Bulog dan bukan kepada pihak swasta.
Zulkifli menilai, alasan pemerintah tidak impor beras untuk meningkatkan kesejahteraan petani adalah alasan yang mengada-ngada. Pasalnya, bila pemerintah ingin menyejahterakan petani, harusnya HPP beras tidak serendah sekarang, yakni hanya Rp 7.300 per kg.
Kalau pun beras premium di Pasar Induk masih banyak dengan harga sekitar Rp 11.500 - Rp 12.500 per kg, namun kata Zulkifli, yang membeli beras kualitas itu hanyalah kelas menengah ke atas.
Menurutnya Kementerian Pertanian tidak memberikan data yang akurat kepada Presiden sehingga tidak tahu kondisi pasar saat ini yang sudah kehabisan stok beras medium. "Kami mempertanyakan alasan pemerintah tidak impor padahal stok beras medium sudah habis," sesal Zulkifli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News