kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Indika Energy (INDY) Tingkatkan Bisnis Non Batubara


Jumat, 04 Maret 2022 / 06:45 WIB
Strategi Indika Energy (INDY) Tingkatkan Bisnis Non Batubara


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Upaya PT Indika Energy Tbk (INDY) untuk memperbesar porsi lini usaha non batubara dalam bisnisnya masih berlanjut. Kemarin, pada 18 Februari 2022 lalu, ikhtiar tersebut diwujudkan dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (PJBB) dengan PT Caraka Reksa Optima. Perjanjian tersebut efektif di tanggal 25 Februari 2022.

Dengan PJBB tersebut, INDY bermaksud untuk menjual seluruh 704.014.200 lembar saham yang mewakili 69,80% kepemilikan saham di PT Petrosea Tbk (PTRO) kepada Caraka Reksa Optima dengan perkiraan nilai penjualan US$ 146,58 juta. 

Transaksi ini menambah daftar agenda divestasi INDY setelah sebelumnya melepas  892,51 juta lembar atau setara 51% saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) kepada PT Galley Adhika Arnawama (GAA) Oktober 2021 silam.

Baca Juga: Lepas PTRO, INDY Akan Fokus di Energi Baru dan Terbarukan

Head of Corporate Communications INDY, Ricky Fernando mengatakan, aksi divestasi INDY merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk menyelaraskan kembali portofolio bisnisnya dan memperbesar porsi pendapatan dari sektor non batubara dalam bisnis perusahaan.

“(Langkah divestasi)  untuk mencapai target 50% pendapatan dari sektor non-batubara pada tahun 2025 dan menjadi perusahaan netral karbon pada tahun 2050,” terang Ricky kepada Kontan.co.id (2/3).

Ikhtiar INDY dalam melakukan agenda diversifikasi bisnisnya juga tercermin dari alokasi peruntukan anggaran belanja modal atawa capitall expenditure (capex) perusahaan.

Tahun ini, INDY mengalokasikan sebagian besar capexnya untuk anak-anak usaha non sektor batubaranya, yakni  Masmindo Dwi Area pada sektor pertambangan emas, Empat Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) pada sektor energi surya, dan Electra Mobilitas Indonesia (EMI) di sektor kendaraan listrik dan ekosistemnya.

Baca Juga: Divestasi Petrosea (PTRO), Indika (INDY) Kali Ini Cuan Gede Dibanding Saat Jual MBSS

Sebelumnya, INDY sempat mencanangkan capex sebesar US$ 193 juta tahun ini. Namun, saat ini INDY masih melakukan diskusi internal untuk membahas anggaran capex perusahaan pasca divestasi saham PTRO.

Catatan saja, INDY memang sudah menyiapkan agenda pengembangan usaha di ketiga anak usaha tersebut. Di Masmindo, INDY berencana terus melanjutkan pengembangan proyek tambang emas, termasuk melakukan Front end engineering design (FEED). 

Dalam rencana INDY, rekayasa, pengadaan, dan konstruksi alias Engineering, Procurement, Construction & Commissioning (EPCC) untuk proyek tambang Masmindo bisa dimulai tahun ini. Targetnya, proyek tambang Masmindo bisa mulai berproduksi di tahun 2024.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×