kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Strategi Indika Energy (INDY) Tingkatkan Bisnis Non Batubara


Jumat, 04 Maret 2022 / 06:45 WIB
Strategi Indika Energy (INDY) Tingkatkan Bisnis Non Batubara


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

Pada sektor energi surya, INDY melalui EMITS telah melakukan kesepakatan dengan beberapa perusahaan besar nasional untuk membangun solar PV. Sebelumnya EMITS juga telah menandatangani kemitraan dengan untuk mengembangkan green port atau pelabuhan berkelanjutan di Pelabuhan Sabang, Aceh, dan Pelabuhan Krakatau International di Banten.

Sementara itu, pada sektor sektor kendaraan listrik dan ekosistemnya, INDY melalui EMI telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan di Indonesia bersama perusahaan nasional dan global lainnya pada Januari lalu.

Kerja sama tersebut meliputi investasi di industri kendaraan listrik dan ekosistemnya. Pada tahapan berikutnya, para mitra akan melakukan studi lanjutan untuk menentukan skema kolaborasi dan rencana pengembangan.

Dalam rencana INDY, EMI akan mengembangkan ekosistem kendaraan listrik, khususnya roda dua, secara komprehensif dari hulu hingga ke hilir. Hal ini mencakup pengembangan industri penunjang electric vehicle (EV) seperti baterai listrik, battery exchange atau swap station. 

Baca Juga: Indika Energy (INDY) Akan Melepas Seluruh Kepemilikan di Petrosea (PTRO)

“EMI akan mulai membangun pabrik perakitannya di Indonesia dan akan memberdayakan supplier lokal untuk memasok komponen. Salah satu obyektif EMI adalah untuk melokalisasi produksi sepeda motor listrik ini dan memberdayakan supplier dan tenaga kerja lokal,” terang Ricky.

Ricky belum mengonfirmasi lebih lanjut, apakah INDY selanjutnya masih ada rencana melepas anak usaha lagi. Yang terang, Ricky menegaskan bahwa INDY akan selalu mengeksplor dan melakukan penyelarasan sesuai dengan perkembangan yang terjadi. 

Di samping pengembangan bisnisnya di sektor non batubara, INDY juga masih memoles bisnis batubaranya. Tahun ini, INDY secara konsolidasi mengincar target produksi batubara sekitar 35,8 juta ton. Sebanyak 34 juta ton di antaranya berasal dari target produksi PT Kideco Jaya Agung (Kideco), sedang 1,8 juta ton sisanya akan diperoleh dari target produksi  Multi Tambangjaya Utama (MUTU).

“Target kami adalah mencapai target produksi batubara dan semakin mengembangkan proyek-proyek diversifikasi termasuk di bidang pertambangan emas, solusi berbasis alam, energi baru dan terbarukan, serta kendaraan listrik dan ekosistemnya,” tutur Ricky.

Sepanjang Januari-September 2021 lalu, INDY membukukan pendapatan US$ 2,15 miliar, naik 43,31% dibanding realisasi pendapatan Januari-September 2020 yang sebesar US$  1,50 miliar.

Baca Juga: Begini Rekomendasi Saham dari BRI Danareksa Sekuritas untuk Hari Ini (14/2)

Sebanyak US$ 1,77 miliar atau setara 82,45% dari pendapatan konsolidasi INDY di Januari-September 2021 berasal dari penjualan batubara, sedang sisanya berasal dari pendapatan kontrak dan jasa serta perdagangan lainnya.

Setelah pendapatan dikurangi berbagai  pengeluaran, INDY membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih sebesar US$ 5,95 juta di Januari-September 2021. Jumlah tersebut  menyusut 88,66% bila dibandingkan dengan rugi bersih INDY periode Januari-September 2020 yang mencapai US$ 52,50 juta.

Saat tulisan ini dibuat, INDY belum merilis laporan keuangan tahun 2021 untuk setahun penuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×