kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi Kalbe Farma (KLBF) bidik target pertumbuhan dua digit tahun ini


Jumat, 12 November 2021 / 20:13 WIB
Strategi Kalbe Farma (KLBF) bidik target pertumbuhan dua digit tahun ini
ILUSTRASI. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Kalbe Farma Tbk di Jakarta, Senin (18/5). Strategi Kalbe Farma (KLBF) bidik target pertumbuhan dua digit tahun ini.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) memandang prospek bisnis di sisa tahun ini dengan sikap positif. Perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi ini optimistis pertumbuhan penjualan dan laba bersih di tahun 2021 bisa mencapai dua digit dibandingkan pencapaian di tahun lalu.

Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius menuturkan, ada sejumlah katalis positif yang ikut mendorong kinerja perusahaan di sepanjang tahun 2021. Salah satunya adalah hasil positif dari strategi digital kesehatan yang dikembangkan oleh Kalbe.

"Pertama adalah pemulihan ekonomi karena covid sudah menurun dan kedua adalah hasil positif dari strategi digital kesehatan platform B2B dan B2C," ungkap Vidjong kepada Kontan.co.id, Jumat (12/11).  

Berdasarkan catatan Kontan.co.id, Kalbe Farma memang tengah fokus memperkuat bisnis digital mereka. Hal ini sejalan dengan perilaku konsumen dan pasar yang semakin dipengaruhi oleh teknologi internet, termasuk di sektor kesehatan.

Baca Juga: Kasus Covid-19 melandai, tes PCR di Kalgen Innolab juga turun

Di tahun ini, KLBF sendiri menyiapkan dana mencapai Rp 100 miliar - Rp 150 miliar untuk memperkuat lini bisnis digital kesehatan tersebut. Yang mana, dana itu digunakan untuk mengembangkan platform B2C KlikDokter dan platform B2B EMOS. 

Menurut Vidjong, kontribusi bisnis digital memang masih tergolong kecil terhadap total penjualan Kalbe Farma. Namun dari sisi pertumbuhan bisa mencapai 50% - 100%, sehingga prospeknya cukup menjanjikan untuk ke depannya.

"Kami lihat hasil dari digital kesehatan sangat menjanjikan bertambah besar di tahun depan dan invasi produk obat berbasis biologi," tutur Vidjong. 

Pencapaian positif Kalbe sudah terpancar dari kinerja keuangan di periode sembilan bulan pertama tahun 2021. KLBF tercatat membukukan penjualan neto sebesar Rp 19,09 triliun, atau tumbuh 11,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 17,09 triliun.

Baca Juga: Wujudkan kemandirian bahan baku obat, Kalbe Farma (KLBF): Kolaborasi sangat penting

Mengutip laporan keuangan perusahaan, setiap segmen operasi KLBF berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja penjualan. Baik itu di pasar ekspor maupun lokal. 



TERBARU

[X]
×