kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi Mandom Indonesia (TCID) kerek kinerja di masa pandemi


Rabu, 11 November 2020 / 21:41 WIB
Strategi Mandom Indonesia (TCID) kerek kinerja di masa pandemi
ILUSTRASI. Pucelle, produk kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk (TCID)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) belum mencatatkan kinerja yang prima di sembilan bulan pertama tahun ini.

Mengutip laporan keuangan perusahaan di kuartal III 2020, TCID hanya mencatatkan penjualan bersih sebesar  Rp 1,47 triliun pada Januari-September 2020, turun 32,14% dibanding penjualan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 2,16 triliun.

Seiring dengan penjualan yang turun, TCID membukukan rugi bersih sebesar Rp 75,38 miliar di sepanjang Januari-September 2020. Padahal, sebelumnya TCID mampu mencetak laba bersih Rp 134,33 miliar pada Januari-September tahun lalu.

Sekretaris Perusahaan PT Mandom Indonesia Tbk (TCID) Alia Dewi mengatakan, penurunan penjualan yang dicatatkan oleh TCID sejalan dengan penurunan total pasar kosmetik yang juga mencapai double digit. Hal ini disebabkan oleh adanya preferensi konsumsi masyarakat yang kini lebih memprioritaskan belanja kebutuhan pokok, vitamin, dan produk pembersih.

Baca Juga: Dorong karyawan mematuhi protokol, dua perusahaan ini tambahkan fasilitas cuci tangan

Selain untuk berhemat di tengah situasi yang serba sulit akibat pandemi corona (covid-19), perubahan preferensi konsumsi juga diduga didorong oleh aktivitas masyarakat di  luar rumah yang berkurang.

“Kosmetik kan memang digunakan saat beraktivitas di luar rumah,” kata Alia kepada Kontan.co.id, Rabu (11/11).

Terlepas dari realisasi penjualan yang masih turun, TCID sudah mendapati adanya pemulihan pasar di paruh kedua tahun ini seiring aktivitas masyarakat yang meningkat pasca penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi. Hanya saja, angka permintaan kosmetik yang ada diakui memang belum mencapai angka permintaan normal.

Baca Juga: Ini cara Kino Indonesia dan Mandom terapkan jaga jarak fisik di kantor

Alia sendiri mengaku masih belum bisa menaksir kapan pasar kosmetik akan pulih sepenuhnya, sebab pemulihannya akan sangat bergantung pada penanganan pandemi, sementara pandemi sendiri masih sulit diprediksi kapan akan berakhir.

Sembari pandemi segera selesai, TCID akan terus berupaya memacu kinerja. Caranya, TCID akan terus fokus memacu penjualan produk-produk seperti bedak muka, wangi-wangian, dan pembersih muka yang memang tergolong sebagai fast moving product.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×