kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.927.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.358   64,00   0,39%
  • IDX 7.365   52,86   0,72%
  • KOMPAS100 1.041   5,27   0,51%
  • LQ45 787   2,00   0,25%
  • ISSI 246   3,11   1,28%
  • IDX30 408   1,08   0,26%
  • IDXHIDIV20 465   0,41   0,09%
  • IDX80 117   0,60   0,51%
  • IDXV30 119   0,66   0,56%
  • IDXQ30 130   0,05   0,04%

Strategi Metropolitan Land (MTLA) Capai Marketing Sales Rp 2 Triliun pada 2025


Kamis, 29 Mei 2025 / 10:53 WIB
Strategi Metropolitan Land (MTLA) Capai Marketing Sales Rp 2 Triliun pada 2025
ILUSTRASI. Klaster South Tresordi Metland Cyber Puri yang dikembangkan PT Metropolitan Land Tbk (MTLA).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto

Sebagai informasi, saat ini MTLA memiliki total cadangan lahan (landbank) dengan luas sekitar 950 hektare. Selain mengembangkan kawasan eksisting, MTLA juga membuka peluang ekspansi maupun akuisisi lahan baru.

Anhar menjelaskan, ekspansi MTLA akan melirik wilayah Jabodetabek maupun di luar Jawa seperti di Manado. Sebagai strategi untuk mengakselerasi pengembangan, MTLA juga akan menjajaki kerja sama operasi atau Joint Operation (JO).

"Kami tidak menutup kemungkinan untuk melakukan JO dengan pemilik lahan. Proses ini juga ada yang sedang kami coba, bagian dari strategi bisnis yang akan kami terapkan," ujar Anhar.

Selain di segmen perumahan, MTLA juga ingin menjaga performa di segmen pendapatan berulang seperti hotel dan pusat perbelanjaan. Anhar mengakui, ada tantangan dari pelemahan daya beli pada awal tahun ini.

Baca Juga: Ekonomi Menantang,Metropolitan Land (MTLA) Tetap Garap Proyek Properti Baru Tahun Ini

Selain itu, efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah juga berdampak terhadap tingkat keterisian (okupansi) hotel. Dari keenam hotel MTLA, dua hotel yang berada di Ubud dan Seminyak - Bali memiliki tingkat okupansi yang stabil karena tertopang oleh kunjungan wisatawan.

MTLA pun menggali potensi pasar baru untuk mendongkrak kinerja hotel, seperti acara pernikahan, acara sosial dan pasar korporasi. "April kami sudah tumbuh kembali sampai ke 51% okupansi. Kalau situasi membaik, mudah-mudahan bisa kami kejar di akhir tahun," terang Anhar.

Di segmen pusat perbelanjaan, MTLA akan memacu kunjungan dengan mengadakan berbagai kegiatan. MTLA juga mengatur komposisi penyewa (tenant). Di tengah dinamika ekonomi dan daya beli masyarakat saat ini, tenant produk makanan & minuman (F&B) cenderung lebih bisa bertahan ketimbang segmen lainnya.

"Kami perbanyak event yang bisa mendatangkan kunjungan, terutama untuk menarik pasar keluarga, contohnya kegiatan lomba anak. Kami sudah bersiap dengan kondisi ini, jadi secara keseluruhan mal kami tidak turun signifikan," tandas Anhar. 

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Cetak Pendapatan Rp 2,02 Triliun pada 2024, Ini Penopangnya

Guna memuluskan berbagai strategi bisnis dan pengembangan usaha tersebut, MTLA menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 750 miliar. Olivia membeberkan, hingga bulan April MTLA telah menyerap capex sekitar Rp 155 miliar atau 20,66% dari anggaran yang disiapkan tahun ini.

Mayoritas capex dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur dan pengembangan proyek seperti di Cikarang dan Kertajati serta perluasan Grand Metropolitan. "Kami juga anggarkan cukup lumayan untuk pembelian lahan di tahun ini, terutama di eksisting proyek dan proyek-proyek yang sudah kami bidik," pungkas Olivia.

Di sisi lain, MTLA juga memberikan bonus kepada para pemegang sahamnya, dengan menebar dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2024. MTLA akan memberikan dividen tunai senilai Rp 11,25 per saham.

Secara total, MTLA mengalokasikan dana sebesar Rp 86,12 miliar sebagai dividen. Jumlah itu setara dengan 18,35% dari laba bersih yang diraih MTLA pada tahun 2024, yakni sebesar Rp 469,25 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×