Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) melihat potensi perbaikan kinerja pada semester II-2025. Emiten produsen Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dari Tanobel Group ini menyiapkan sejumlah strategi untuk mengoptimalkan performa bisnis pada sisa tahun 2025.
Pada periode separuh pertama 2025, penjualan CLEO tumbuh 5,42% secara tahunan (year on year/yoy) dari Rp 1,29 triliun menjadi Rp 1,36 triliun. Namun, laba bersih CLEO turun 9,70% (yoy) dari Rp 229,84 miliar menjadi Rp 207,54 miliar hingga Juni 2025.
Chief Executive Officer Sariguna Primatirta, Melisa Patricia mengungkapkan optimisme CLEO untuk menumbuhkan kinerja terdorong oleh penjualan di awal semester kedua yang mengalami kenaikan dobel digit. Pada Juli 2025, nilai penjualan mencatatkan kenaikan 10% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Kerjasama Lokalisasi Kecerdasan Buatan, MahakaX Menggandeng Tencent Cloud
Pertumbuhan penjualan yang mulai terlihat di bulan Juli ini disokong oleh segmen air minum dalam kemasan botol. Selain itu, kontribusi pertumbuhan juga datang dari hasil ekspansi penambahan pabrik yang telah dilakukan pada tahun 2024.
Telah beroperasi penuhnya pabrik baru tersebut memberi dampak yang cukup signifikan terhadap pertumbuhan penjualan CLEO.
“Pertumbuhan penjualan di bulan Juli menjadi bukti strategi ekspansi CLEO berjalan efektif. Dengan dukungan pabrik baru yang kini beroperasi penuh, kami optimis kinerja di semester kedua akan semakin kuat,” kata Melisa dalam keterangan tertulis yang disiarkan Jumat (3/10).
Dalam upaya mendorong penjualan, sejauh ini CLEO lebih mengutamakan channel General Trade (GT), karena memiliki pengalaman yang kuat di segmen ini. Channel GT merupakan sistem saluran distribusi produk tradisional yang meliputi warung, toko kelontong, pasar tradisional, dan grosir kecil, yang beroperasi secara terdesentralisasi dan melayani kebutuhan konsumen lokal.
Selain faktor pengalaman yang kuat, channel GT masih menjadi pilihan utama karena mayoritas transaksinya bersifat tunai sehingga meminimalkan risiko piutang. Di samping channel GT, CLEO juga aktif melakukan penjualan melalui platform digital, termasuk live-commerce di TikTok hampir setiap hari.
Strategi ini merupakan langkah adaptif yang diambil CLEO terhadap perkembangan penjualan secara digital, yaitu dengan memanfaatkan e-commerce untuk mendorong penjualan dan engagement dengan konsumen. Melisa menegaskan, CLEO akan terus mengoptimalkan pemanfaatan berbagai channel yang ada untuk meningkatkan brand awareness.
"Kami tidak semata-mata mengandalkan harga yang lebih bersaing dalam menggaet pembeli, tetapi lebih memilih strategi untuk fokus pada upaya membangun awareness dan loyalitas konsumen,” tambah Melisa.
Saat ini, tiga pabrik baru CLEO di Pekanbaru, Pontianak, dan Palu masih dalam proses perizinan sebelum beroperasi penuh. CLEO berharap ketiga pabrik itu dapat mulai beroperasi pada akhir tahun ini.
Sejalan dengan itu, CLEO yang telah memiliki 32 pabrik eksisting terus memaksimalkan proses produksi serta konsisten menerapkan efisiensi melalui pemanfaatan teknologi yang digunakan. Selain memperluas kapasitas produksi, CLEO juga menghadirkan inovasi produk.
Setelah meluncurkan Cleo 1 Liter praktis pada bulan Agustus lalu, CLEO telah menyiapkan produk inovasi baru yang rencananya akan rilis pada akhir tahun ini. "Langkah ini diharapkan semakin memperkuat portofolio produk CLEO sekaligus menjawab kebutuhan konsumen yang terus berkembang serta mendukung pertumbuhan penjualan secara berkelanjutan," tandas Melisa.
Baca Juga: Oracle E-Business Diserang? Google Temukan Email Pemerasan ke Eksekutif Perusahaan
Selanjutnya: Bank Raya Perkuat Komitmen Implementasi Ekosistem Bisnis Berkelanjutan Berbasis ESG
Menarik Dibaca: Daftar Promo Roti'O Selama Oktober 2025, Paket Hemat 10 Roti'O Cuma Rp 100.000
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News