Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
Selain itu, emiten berkode saham SMAR di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga memasok biodiesel ke PT Energi Coal Prima sebanyak 91.976 KL dan sebanyak 30.000 KL ke PT Sinaralam Dutaperdana II.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya Direktur SMAR Agus Purnomo menuturkan kapasitas pabrik biodiesel secara industri masih cukup untuk memenuhi kenaikan permintaan dalam negeri.
Baca Juga: Neraca dagang bulan November 2019 diramal mengalami defisit karena faktor ini
Agus bilang saat ini produksi biodiesel hanya sebesar 6 juta ton sampai 7 juta ton per tahun dari kapasitas terpasang secara industri sebesar 12 juta ton biodiesel per tahun.
Adapun SMART saat ini juga sudah memiliki dua kilang biodiesel yang masing-masing berkapasitas 300.000 ton per tahun. Kilang tersebut berlokasi di Marunda, Jakarta dan Tarjun, Kalimantan Selatan.
Adapun penjualan biodiesel yang berkontribusi sebesar 15% ke penjualan perusahaan, masih fokus dijual ke pasar dalam negeri.
Baca Juga: Lawan diskriminasi sawit, Pemerintah Indonesia resmi gugat Uni Eropa di WTO
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News