Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah menyatakan, subsektor peternakan di Tanah Air masih menjanjikan sebagai lapangan usaha dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.
Pasalnya, subsektor peternakan menghasilkan produk yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia dan bisa ekspor ke luar negeri sebagai salah satu sumber devisa negara.
"Persoalan pangan menjadi hal yang sangat sensitif saat ini, termasuk penyediaan protein hewani dari subsektor peternakan seperti telur, ayam, daging, susu, dan ikan," kata Nasrullah dalam acara International Livestock, Dairy, Meat Processing, and Aquaculture Exposition (ILDEX) Indonesia 2023 di ICE BSD, Rabu (20/9).
Baca Juga: Sri Mulyani: Mayoritas Belanja Pemerintah Pusat Dirasakan Manfaatnya oleh Masyarakat
Mengacu data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Selasa (15/8/2023) mengungkapkan, nilai ekspor Indonesia pada Juli 2023 mencapai US$ 20,88 miliar atau naik 1,36% dibandingkan bulan sebelumnya.
Kenaikan tersebut secara bulanan ditopang oleh sektor pertanian (termasuk subsektor peternakan), kehutanan, dan perikanan, serta industri pengolahan. Eskpor tersebut meliputi komoditas susu, telur, pakan ternak.
Masih dengan sumber data yang sama, volume nilai ekspor hingga Juni 2023 mencapai 21,2 juta ton. Ekspor tersebut ditopang komoditas perkebunan, hortikultura, peternakan dan produk olahan lain yang sudah masuk proses hilirisasi.
Pada 2020 ekspor pertanian mampu mencapai Rp 451,77 triliun, meningkat 15,79% dibandingkan 2019 yang hanya mencapai Rp 390,16 triliun. Begitupun di 2021, ekspor pertanian tercatat mencapai Rp 616,35 triliun meningkat 36,43% jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2022, ekspor pertanian mencapai Rp 658,18 triliun meningkat 6,79% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Lalu tahun ini, ekspor pertanian juga diprediksi meningkat. Mengingat realisasi ekspor pertanian periode Januari–Juni 2023 tercatat telah mencapai Rp 260,33 triliun, angka ini diyakini akan terus meningkat.
Baca Juga: Virus Nipah: Gejala, Cara Penularan ke Manusia, dan Kasusnya di Indonesia
Nasrullah menuturkan, ekspor unggas dari Indonesia semakin meningkat, termasuk dari negara-negara tujuan ekspor yang bertambah terus.
"Bahkan ke Singapura, negara yang begitu ketat soal kualitas pangan, kita bisa tembus. Pelaku usaha di Tanah Air juga mampu bersaing, ini menandakan kita sudah bisa maju," ungkap Nasrullah.
Menurut Nasrullah, selain mengejar dari sisi teknologi, pelaku usaha perternakan di Indonesia juga harus mengejar efisiensi sehingga bisa bersaing dengan harga di pasar global.
Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang nutrisi dan kesehatan hewan, PT Nutricell Pasific turut menjadi exhibition di ILDEX Indonesia 2023. Perusahaan ini memproduksi obat, pakan, dan vitamin untuk hewan ternak.
Baca Juga: Stok Jagung Menipis Jadi Penyebab Harga Pakan Tinggi
Nutricell Pasific telah mengekspor produknya ke manca negara seperti Vietnam, Denmark, Jerman, dan lain-lain. Pada 2022, Nutricell Pacific berinvestasi untuk memperkuat ekspor pakan hewan senilai Rp 60 miliar untuk penggunaan tanah di industri seluas 15.000 meter persegi di PIER Pasuruan.
Hingga kini, Nutricell Pasific melihat peluang ekspor yang terbuka lebar dan prospek pasar di dalam negeri yang cerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News