kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Subsidi Capai Rp 150 Triliun, Bahlil Ungkap Cara Ini Dilakukan Agar Tepat Sasaran


Rabu, 19 Maret 2025 / 20:17 WIB
Subsidi Capai Rp 150 Triliun, Bahlil Ungkap Cara Ini Dilakukan Agar Tepat Sasaran
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia dalam kunjungannya ke SPBU Pertamina di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (19/3/2025).


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - BANJARMASIN. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk jenis Pertalite dan Solar dalam satu tahun bisa menyentuh nilai Rp 150 triliun.

"Subsidi kita satu tahun, bensin atau pertalite dengan solar itu Rp 150 triliun kurang lebih, tergantung harga minyak dunia," ungkap Bahlil dalam kunjungannya ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (19/03) sebagai rangkaian dari kunjungan Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) 2025. 

Baca Juga: Bahlil Pastikan BBM, LPG, hingga Pasokan Listrik Aman hingga Idulfitri 1446 H

Adapun, Bahlil menambahkan agar BBM bersubsidi sampai ke tangan yang tepat, penggunaan barcode atau QR Code Pertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam proses pengisian BBM menjadi sangat penting.

"Ini biasanya kalau orang kenapa pakai barcode, subsidi bisa disalahgunakan dengan cara mobil antri, satu mobil, satu mobil, abis itu dia jual ke industri atau gak dia pakai tangki di bawah," jelas Bahlil. 

Baca Juga: Tinjau SPBU di Banjarmasin Jelang Lebaran, Menteri Bahlil Tekankan Penggunaan Barcode

Penggunaan barcode menurutnya menjadi langkah untuk memastikan BBM subsidi tepat sasaran kepada masyarakat yang masuk dalam kategori penerima BBM subsidi. 

"Jadi ibu (ketua) BPH Migas ini memakai barcode untuk memastikan tepat sasaran, itu pun tidak semuanya sempurna, tetap kita ada penataan," jelasanya.

Di Indonesia, subsidi BBM diberikan untuk Pertalite atau yang BBM yang memiliki Research Octane Number (RON) 90 dengan besar subsidi dialokasikan sebesar Rp 3.000 per liter.

Sedangkan Pertamax (RON 92), Pertamax Green (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), dan Pertamax Racing (RON 100) adalah jenis BBM yang tidak mendapatkan subsidi, sehingga harganya mengikuti mekanisme pasar dan fluktuasi harga minyak dunia. 

Baca Juga: Menteri ESDM Bahlil Pastikan Pasokan BBM untuk Nelayan Banjarmasin Aman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×