kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,44   -8,07   -0.86%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suguhkan produk premium, Sasa Inti terus optimalkan fortifikasi produk di tahun ini


Senin, 21 Juni 2021 / 14:44 WIB
Suguhkan produk premium, Sasa Inti terus optimalkan fortifikasi produk di tahun ini


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fast moving consumer good (FMCG) makanan dan bumbu, PT Sasa Inti terus mengoptimalkan kegiatan fortifikasi produk-produk FMCG miliknya. Kegiatan yang telah berlangsung sejak beberapa tahun lalu itu, bertujuan meningkatkan kualitas dari produk-produk Sasa menjadi premium.

CEO & President Director Sasa Inti Rudolf Tjandra mengatakan, hingga saat ini ada beberapa produk Sasa yang masih dalam tahap fortifikasi. Dia bilang, fortifikasi pangan memang tidak bisa selesai dalam waktu singkat, sebab harus melewati berbagai proses research and development (RnD) yang pelik bersama dengan para pakar nutrisi.

Rudolf belum bisa menyampaikan secara rinci menyoal produk fortifikasi apa lagi yang akan dirilis dalam waktu dekat ini. Yang terang, dia memastikan, ke depannya akan ada banyak produk yang mengantri untuk diluncurkan.

"Untuk tepung bumbu sudah selesai (fortifikasi) dan sudah di launched sejak awal tahun ini, sedangkan yang Santan sudah rilis sejak tahun lalu. Ke depannya banyak lagi akan menyusul," kata Rudolf kepada Kontan.co.id, Minggu (20/6).

Baca Juga: Beradaptasi dengan Korean wave, Sasa Inti membidik kaum millennials

Lebih lanjut, Rudolf menambahkan, kegiatan fortifikasi yang dilakukan sejak beberapa tahun silam, diakuinya telah berdampak positif terhadap kinerja bisnis Sasa. Dia berujar, pendapatan Sasa terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, yang utamanya didorong oleh semakin pandainya konsumen dalam memilih produk-produk yang berkualitas.

"Brand equity kami pun sudah meningkat lebih dari dua kali lipat dalam tiga tahun terakhir. Mulai tahun 2019 sejak kita mulai proses transformation Sasa," tambahnya.

Dalam perjalanan memberikan produk berkualitas kepada masyarakat, sejumlah tantangan pun tak terelakkan oleh Sasa. Terutama di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, yang membuat daya beli masyarakat menurun serta harga bahan baku yang terus meroket tajam.

Namun, komitmen yang tinggi untuk dapat terus memenuhi kebutuhan masyarakat, membuat Sasa tetap berupaya memberikan yang terbaik dengan menyuguhkan produk-produk berkualitas, dengan harga yang tetap ekonomis.

"Kita ingin walaupun dengan adanya fortifikasi Sasa adalah premium produk, harga-harga kita tetap terjangkau agar tidak membebani konsumen di masa sulit ini," kata Rudolf.

Untuk mempertahankan kinerja bisnisnya di tengah kondisi pandemi yang masih berlangsung di tahun ini, Sasa pun menjalankan sejumlah langkah strategis. Salah satunya dengan mempriotitaskan memperkenalkan produk-produk Sasa yang sudah di-fortifikasi kepada masyarakat luas.

"Seperti Tepung Bumbu Sasa bervitamin dan mineral, Sasa Santan ber-omega 3,6 dan fiber dan juga Sasa MSG yang mengandung banyak protein, serta bisa mengurangi konsumsi gula dan garam, karena MSG ya gula dan garam yang di-fortifikasi," jelas Rudolf.

Sasa pun tengah fokus untuk menjadi lebih sensitif terhadap kebutuhan konsumen di tengah kondisi pandemi saat ini. Di antaranya, kebutuhan akan makanan yang mudah disiapkan di rumah, makanan yang memberikan manfaat kesehatan, dan harga produk yang terjangkau.

"Mengerti dan merasakan kebutuhan masyarakat Indonesia dan mendalami apa yang Sasa dapat lakukan untuk dapat ikut deliver happiness di tengah kondisi pandemi ini dan post pandemi nanti. Kita juga ingin terus engage dengan karyawan, konsumen, dan semua stakeholders agar kita tetap dapat berkontribusi nyata dalam ikut Melezatkan dan menyehatkan kehidupan bangsa," imbuh Rudolf.

Pada tahun ini, Sasa menargetkan pertumbuhan penjualan sebesar 30% untuk produk non MSG dari torehan di tahun lalu.

Sedikit informasi, Sasa memproduksi berbagai produk FMCG, mulai dari MNG, tepung bumbu, rangkaian saus, santan hingga bumbu instan. Hingga saat ini, Sasa telah memiliki tiga pabrik yakni di Probolinggo, Cikarang dan Minahasa Selatan.

Selanjutnya: Mi instan termasuk produk FMCG yang paling banyak dipilih konsumen Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×