kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suku bunga acuan tetap, pengembang harus kreatif memasarkan produk properti


Minggu, 23 Juni 2019 / 18:23 WIB
Suku bunga acuan tetap, pengembang harus kreatif memasarkan produk properti


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 6% pada bulan Juni. Padahal, industri properti berharap suku bunga bisa turun agar ada angin segar di industri yang tengah tertekan ini.

Managing Director Office Sinarmas Land, Dhony Rahajoe menyatakan perusahaan properti harus kreatif dan jeli melihat celah memasarkan produk properti di tengah suku bunga yang masih tetap. "Darahnya industri properti adalah suku bunga. Jika suku bunga rendah, maka masyarakat yang terganjal dengan daya beli rendah dapat memanfaatkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR)," kata Dhony kepada Kontan.co.id, Selasa (18/6) lalu.

Namun, Dhony menambahkan bahwa penentuan suku bunga juga tidak terlepas dengan keadaan ekonomi global yang tidak bisa dikontrol. "Maka perlu kreativitas dan mencari celah pasar agar tidak terkena imbas suku bunga," ujar dia saat ditemui dalam acara Pengumuman 10 Finalis Startup Grab Velocity Venture Angkatan 2 Grab Indonesia lalu.

Lebih spesifik, dirinya berkata saat ini Indonesia tengah menggalakkan pembangunan infrastruktur sehingga kinerja dan penjualan sektor properti infrastruktur masih akan bergerak cepat dan bertumbuh. Sementara untuk menjual properti housing atau perumahan memerlukan kreativitas baru.

"Dalam sektor properti perumahan atau housing, pelaku properti perlu membuat produk yang lebih unik, misalnya dari segi desain dan ukuran rumah. Nah saat ini, ukuran tempat tinggal yang lebih kecil seperti townhouse bisa menjadi alternatif. Sebab dengan luas ukuran tanah, harga bisa ditekan," lanjutnya.

Sinarmas Land saat ini sibuk menggodok integrated smart digital city di Bumi Serpong Damai (BSD) City, Tangerang, Banten sejak 2017. Proyek ini, pada awal tahun 2019 dikerjakan secara strategis bersama Grab Indonesia.

Proyek besar Sinarmas Land ini diperkirakan menelan biaya sebesar Rp 7 triliun atau sekitar US$ 524,89 juta. Sinarmas Land juga membidik kelompok milenial yang dinilai mencari perumahan nyaman, efektif, dan dinamis.

"Dengan cara ini, pelaku-pelaku pendidikan, riset, komunikasi, infrastruktur hingga regulasi pemerintah kami coba giring agar ekosistem BSD City dapat nyaman. Nah, ke depannya kami juga menyediakan pembayaran melalui KPR maupun tunai," pungkas Dhony.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×