Sumber: TribunNews.com | Editor: Hendra Gunawan
MAKASSAR. Produktivitas pengolahan komoditi sawit di Sulawesi Selatan (Sulsel) masih sangat rendah. Hal tersebut dipicu banyak hal, diantaranya terkait infrastruktur berupa pabrik pengolahan sawit yang saat ini tidak sanggup menampung produksi petani.
Ketua Wilayah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sulsel, Sulaiman Husain, mengatakan di Sulsel hanya terdapat dua pabrik yang beroperasi yakni PTPN Nusantara 14 dan PT Bumi Sawit Maju.
Kedua pabrik tersebut kata Sulaiman hanya mampu mengolah buah sawit petani sebanyak 12 ribu hektare, padahal produktivitas petani sendiri mencapai 20 ribu hektar per tahun.
Kedua mesin tersebut saat ini kondisinya juga sudah tua sehingga dianggap tidak maksimal. Akibatnya kemudian mengurangi kandungan kemurnian minyak atau rendemen dari sawit tersebut dan berimbas pada kualitasnnya.
Saat ini kata Sulaiman, telah ada dua perusahaan yang mulai melakukan penjajakan untuk pabrik pengolahan sawit di Sulsel. Kedua perusahaan tersebut yakni PT Parma Darma Global Sawit dan PT Jas Mulia. "Semoga pemerintah merespon dua perusahaan tersebut demi penninngkatan produktivitas petani ke depan," katanya, Senin (17/2).
Kata Sulaiman, sawit harusnya menjadi salah satu komoditi yang juga diperhatikan selain kakao. Terlebih ke depan visi pemerintah dan industri adalah menggalakkan pemanfaatan bio diesel melalui minyak sawit (cpo). (Hajrah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News