kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aneka Gas Industri menambah depot pengisian gas


Rabu, 27 Juni 2018 / 11:15 WIB
Aneka Gas Industri menambah depot pengisian gas


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samator Group melalui anak usahanya yang bergerak di bisnis gas oksigen dan nitrogen, PT Aneka Gas Industri Tbk percaya diri. Emiten berkode saham AGII di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini menargetkan pertumbuhan penjualan pada tahun 2018 mencapai 10% sampai 15%.

Peningkatan itu di antaranya dari ekspansi pengembangan filling station atau depot pengisian gas. Saat ini Aneka Gas memiliki pangsa pasar 26%.

Aneka Gas sudah memiliki 90 filling station. Jika semua target terpenuhi, produsen oksigen murni dan nitrogen murni itu akan memiliki 100 filling station.

Presiden Direktur PT Aneka Gas Industri Tbk Rachmat Harsono menjelaskan, penambahan filling station akan dilakukan di Indonesia Timur. "Tahun ini akan menambah menjadi 100 filling station, izin di Indonesia timur kami sudah dapat," terangnya saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), di Jakarta, Selasa (26/6).

Pengembangan satu filling station itu membutuhkan investasi senilai US$ 1 juta. Dia mengatakan, dari penambahan pengembangan itu, tahun ini Aneka Gas Industri menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex)  sebesar Rp 150 miliar  sampai Rp 200 miliar.

Saat ini Aneka Gas masih mengandalkan sektor ritel, infrastruktur dan rumahsakit sebagai penyumbang utama pendapatan. Rinciannya, sebanyak 25% sudah mendapat kontrak dengan rumahsakit.

Menurut Rahmat, sebanyak 70% rumahsakit yang ada di Indonesia merupakan klien perusahaan ini, baik swasta maupun Badan Usaha Milik Negara. Selain itu, 25% kontrak dengan ritel. 

"Kemudian selebihnya bisnis kami itu filling station, infrastruktur baja, makanan dan minuman," terangnya. Salah satu perusahaan yang sudah melakukan kontrak dengan Aneka Gas Industri adalah, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Wilmar dan PT Musimas.

Aneka Gas tercatat memiliki 44 pabrik dan 90 stasiun pengisian yang tersebar di 25 provinsi.

Adapun target pendapatan, pihaknya mengincar pendapatan naik hingga 10% sampai 15% dibandingkan tahun 2017. Menurut catatan Aneka Gas Industri dalam laporan RUPS pendapatan tahun 2017 mencapai Rp 1,88 triliun.

Selain itu, untuk produksi gas sendiri pihaknya juga akan meningkat utilitas menjadi 70% dari sebelumnya 61%. Hal itu lantaran ada penambahan pengembangan filling station. Alasannya karena permintaan. "Dan ada beberapa perusahaan yang menambah kapasitas permintaan gas," tandasnya.

Menurut dia, penambahan kapasitas produksi perusahaan ini lantaran pemerintah sedang membangun infrastruktur besar-besaran di Indonesia Timur. Otomatis permintaan gas oksigen dan nitrogen akan meningkat. "Permintaan produk oksigen, nitrogen, dan karbon dioksida juga naik. Kami baru saja dapatkan sertifikasi CO2," kata dia.

PT Aneka Gas Industri Tbk sampai tahun 2020 nanti akan membangun filling station sampai 150 unit. Namun pihaknya tidak akan membangun filling station sendiri melainkan dengan bermitra. "Jadi ada franschise juga, tahun ini juga sudah ada beberapa yang franchise," ujarnya.

Rachmat  mengakut tidak terganggu dengan aturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ESDM soal trader gas yang harus menjual gas ke Perusahaan Gas Negara (PGN). "Gas industri selalu dihubungkan dengan gas PGN, kalau kita adalah gas nitrogen untuk kebutuhan  gas rumah sakit, jadi tidak berdampak  langsung ke kita," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×