kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sumedang dan sejumlah potensi wisata yang bisa dikembangkan


Kamis, 15 Februari 2018 / 11:18 WIB
Sumedang dan sejumlah potensi wisata yang bisa dikembangkan
ILUSTRASI. Proyek jalan tol Cisumdawu


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sumedang bersiap diri mengembangkan pariwista. Kesiapan ini dilakukan karena Sumedang menjadi buffer zone bagi Bandara Kertajati, Tol Cisundawu dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Jatigede.

"Berbagai potensi yang ada di sini harus dikembangkan, terutama pariwisata. Destinasi pariwisata harus segera disiapkan," katta Anggota Komisi X DPR RI Dony Ahmad Munir dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Kamis (15/2).

Dony Ahmad menambahkan, destinasi pariwisata di wilayah Sumedang belum sepenuhnya siap. "Banyak aspek yang harus dibangun. Banyak hal yang harus diperbaiki kemudian branding. Kebersihan harus diperhatikan dan fasilitas masih banyak yang harus ditambah. Terakhir soal keramahan," jelasnya.

Sumedang memiliki sejumlah potensi yang layak dikembangkan. Ada destinasi Cipanas Sekarwangi dan Cipanas Cileungsi. Keberadaan destinasi ini akan semakin terbantu dengan hadirnya Tol Cisundawu. Sebab, Sumedang akan diberikan lima exit toll, di antaranya di Simpang, Citimun, Paseh, dan Ujung Jati. Nantinya, pintu tol tersebut akan terhubung langsung dengan destinasi wisata.

Denyut pertumbuhan pariwisata sempat dirasakan Sumedang. Pada 2015 silam, Sumedang meraih devisa Rp 44,7 miliar, atau naik Rp 7,4 miliar dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan itu efek kunjungan 2.865 wisatawan mancanegara. Wisatawan lokal juga menunjukan grafik positif. Wisatawan nusantara (wisnus) menghasilkan devisa Rp 169,5 miliar. Angka itu naik Rp 28,2 miliar dari tahun sebelumnya. Waktu itu, jumlah wisnus mencapai 169.514 orang.

"Dengan potensi besar, masyarakat harus punya komitmen kuat. Kementerian Pariwisata akan dukung. Bimbingan teknis juga penting untuk menambah wawasan dari masyarakat," kata Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Kementerian Pariwisata Burhanuddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×