Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menarik minat pengembang kawasan wisata. Salah satu investor yakni PT Darmakusala Waskitha Brana ingin mengembangkan daerah itu dengan biaya investasi Rp 80 miliar.
Darmakusala Waskitha mengklaim sudah menyiapkan letter of intent (LoI) alias pernyataan tertulis untuk terlibat dalam perjanjian bisnis formal. Perusahaan itu akan bekerjasama dengan Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS). "BPWS yang menyambungkan ke pemerintah daerah," ujar Dicky Bhakti, Direktur Utama PT Darmakusala Waskita Brana, kepada KONTAN, Jumat (19/12).
Rupanya Darmakusala Waskitha tertarik dengan kontur tanah di Sumenep. Lantas, hutan jati dan cemara udang yang tumbuh di sekitar kawasan pun semakin membikin pemandangan elok. Soal infrastruktur, saat ini sudah ada akses jalan dan listrik sudah menembus Sumenep.
Dus, Darmakusala Waskitha berhasrat menyulap area seluas 40 hektare (ha) di Sumenep menjadi lapangan golf nine holes alias sembilan lubang. Mereka juga akan membangun cady house.
Sejauh ini belum jelas target pembangunan. Manajemen Darmakusala Waskitha bilang, target itu tergantung dari pemerintah daerah (pemda).
Mengacu pada pengalaman sebelumnya di Maluku, Darmakusala Waskitha tak bisa segera merealisasikan rencana pengembangan proyek. Padahal, mereka sudah menyodorkan LoI. "Tapi Pemdanya tidak merespons," terang Dicky.
Bukan cuma Darmakusala Waskitha yang melirik Sumenep. Panorama Group juga menunjukkan minat yang sama. Hanya, perusahaan itu masih mengkaji potensi bisnis di daerah tersebut.
Deli, Direktur PT Panorama Development, bilang, Panorama Group memang tengah mencoba mengembangkan kawasan wisata di luar Bali. Sebelumnya, mereka sudah mengembangkan kawasan wisata di Pulau Dewata.
Agus Wahyudi, Direktur Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), mengatakan, tak cuma investor lokal yang mengajukan minat. Tanpa membeberkan identitas, dia menyatakan, ada investor mancanegara asal Uni Emirat Arab dan China yang tertarik mengembangkan kawasan wisata di Sumenep.
Namun, sejauh ini investor mancanegara belum menunjukkan komitmen lebih serius dalam wujud tertulis. "Kami masih dalam proses mengundang investor," kata Agus.
Dalam catatan BPWS, terdapat lahan seluas 1.450 hektare (ha) di Madura yang menanti untuk dikembangkan. Pemda Madura berencana menambah jalan dan membangun pelabuhan dengan biaya Rp 220 miliar.
Sukaryo, Kepala Bidang Budaya dan Pariwisata Disbudparpora Sumenep, mengatakan, jumlah wisatawan ke Sumenep saat ini 500-600 orang setiap akhir pekan. "Di sini, sudah ada pesawat dua hari sekali dari Surabaya," ujar Sukaryo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News