Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) resmi meluncurkan pengembangan kawasan terbarunya yakni Summarecon Mutiara Makassar. Produk perdana yang dirilis di kota yang mengusung konsep Aeroport City ini sukses terjual dalam waktu singkat.
Dari peluncuran perdana yang dilangsungkan pada 30 November 2018 lalu, pengembang spesialis kota mandiri ini sukses meraup penjualan Rp 200 miliar hanya dalam waktu empat jam.
Tahap pertama tersebut, SMRA meluncurkan dua klaster hunian sekaligus yakni Klaster Jade Residence yang direncanakan sebanyak 160 unit dan Klaster Beryl Residence sebanyak 232 unit. Ini merupakan rumah dua tingkat dengan luas tanah mulai 87,5 meter persegi ( m²) hingga 162 m².
Awalnya, perusahaan hanya ingin memasarkan 36 unit dulu di Klaster Jade dan 45 unit di Beryl tahap pertama. Namun lantaran langsung ludes terjual, Summarecon langsung membuka pemasaran tahap kedua.
Adapun pembeli hunian yang ditawarkan di Summarecon Mutiara Makassar berasal dari Makassar dan daerah lainnya seperti Palu, Manado, Surabaya, Depok, Jakarta, Denpasar hingga Papua. “Kesuksesan penjualan ini tidak lepas dari nama besar Summarecon sebagai salah satu pengembang property terbesar di Indonesia dengan pengalamannya serta keunggulan lokasi Summarecon Mutiaara Makassar yang strategis,” kata Sharif Benyamin, direktur Summarecon Agung dalam siaran persnya, Minggu (2/12).
Beryl Residence memiliki konsep arsitektur yang modern, menghadirkan kenyamanan dan kecerdasan dalam berhuni. Ditawarkan dengan luas tanah mulai dari 87,5 m² dengan harga mulai dari Rp 800 juta hingga 1,7 Miliar. Sedangka Jade Residence merupakan hunian mewah dengan sentuhan gaya klasik dengan harga mulai dari 1,6 hingga 3,1 Miliar.
Summarecon Mutiara Makassar menjadi proyek kota terpadu pertama di luar Pulau Jawa yang akan dikembangkan oleh SMRA. Kawasan ini memiliki luas pengembangan seluas 400 hektare (ha).
Selama ini, pengembang besutanTaipan Setjipto Nagaria ini hanya fokus di wilayah Jakarta dan sekitar dengan lima pengembangan kota yakni Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Emerald Karawang, dan Summarecon Bandung.
SMRA yakin dengan potensi kota Makassar pertumbuhan ekonomi kota tersebut sangat tinggi, perkerbangan pernerbangannya cukup tinggi dan pemerintah juga tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur di sana.
Dalam memuluskan pengembangan Summarecon Mutiara Makassar, SMRA memilih melakukan kerjasama patungan atau Joint venture (JV) dengan pengembang lokal yakni Mutiara Group sebagai pemilik lahan. Joint Venture dianggap akan lebih memuluskan pengembangan proyek tersebut dibanding hanya sekedar kerjasama operasi.
Saat awal pembentukan JV tahun 2014, jumlah lahan yang dimiliki hanya 150 ha. Namun, kemudian berkembang menjadi 400 ha hingga saat ini. Kota Mandiri ini direncanakan akan dibangun minimal dalam jangka waktu 10 tahun.
Hingga saat ini, Summarecon Agung telah menggelontorkan investasi Rp 200 miliar untuk pengembangan infrastruktur, club house, rumah contoh, dan lain-lain untuk proyek anyar ini. Sebelumnya, perusahaan ini menyebutkan akan menyiapkan Rp 500 miliar untuk investasi awal pengembangan Summarecon Mutiara Makassar.
Summarecon Mutiara Makassar akan dikembangkan Aeroport City. Maklum, proyek ini akan memiliki 4 kilometer (km) dari Bandara dan 5 km dari Makassar New Port. Kawasan ini akan menempel pada rencana pengembangan kota baru Makassar seluas 1.500 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
