Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Selama ini, pengembang besutanTaipan Setjipto Nagaria ini hanya fokus di wilayah Jakarta dan sekitar dengan lima pengembangan kota yakni Summarecon Kelapa Gading, Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi, Summarecon Emerald Karawang, dan Summarecon Bandung.
SMRA yakin dengan potensi kota Makassar pertumbuhan ekonomi kota tersebut sangat tinggi, perkerbangan pernerbangannya cukup tinggi dan pemerintah juga tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur di sana.
Dalam memuluskan pengembangan Summarecon Mutiara Makassar, SMRA memilih melakukan kerjasama patungan atau Joint venture (JV) dengan pengembang lokal yakni Mutiara Group sebagai pemilik lahan. Joint Venture dianggap akan lebih memuluskan pengembangan proyek tersebut dibanding hanya sekedar kerjasama operasi.
Saat awal pembentukan JV tahun 2014, jumlah lahan yang dimiliki hanya 150 ha. Namun, kemudian berkembang menjadi 400 ha hingga saat ini. Kota Mandiri ini direncanakan akan dibangun minimal dalam jangka waktu 10 tahun.
Hingga saat ini, Summarecon Agung telah menggelontorkan investasi Rp 200 miliar untuk pengembangan infrastruktur, club house, rumah contoh, dan lain-lain untuk proyek anyar ini. Sebelumnya, perusahaan ini menyebutkan akan menyiapkan Rp 500 miliar untuk investasi awal pengembangan Summarecon Mutiara Makassar.
Summarecon Mutiara Makassar akan dikembangkan Aeroport City. Maklum, proyek ini akan memiliki 4 kilometer (km) dari Bandara dan 5 km dari Makassar New Port. Kawasan ini akan menempel pada rencana pengembangan kota baru Makassar seluas 1.500 ha.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News