kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sumur migas bocor di ONWJ, Kepala SKK Migas: Jangan terjadi lagi!


Senin, 29 Juli 2019 / 15:13 WIB
Sumur migas bocor di ONWJ, Kepala SKK Migas: Jangan terjadi lagi!


Reporter: Filemon Agung | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan kebocoran gas dan tumpahan minyak Sumur YYA-1 Blok Offshore North West Java (ONWJ) menjadi pelajaran penting ke depannya dalam kegiatan pemboran.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto bilang fokus utama penanganan adalah mengatasi dampak yang ditimbulkan bagi lingkungan. "Jangan sampai ke arah pantai, oil boom diperbanyak dan sumber sumur akan ditutup. Kami harap bisa percepat," sebut Dwi di Kantor Kementerian ESDM, Senin (29/7).

Baca Juga: Sumur minyak bocor di ONWJ, Pertamina pasang alat agar tumpahan minyak tak meluas

Sementara itu, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar yang ditemui di kesempatan yang sama mengungkapkan penanganan ini menjadi tanggung jawab Pertamina dan Halliburton selaku kontraktor Sumur YYA-1.

"Boots and Coots Halliburton akan tangani relief well untuk penutupan (semen) sumber kebocoran, Pertamina melakukan penanganan tumpahan minyak di permukaan," jelas Sukandar.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto memastikan, sebelum Boots and Coots Haliburton melakukan relief well dan menutup sumber kebocoran nantinya Pertamina akan melakukan pengeboran lurus didekat sumber kebocoran. "Kedalaman 1000 meter, lalu pemboran miring oleh Boots and Coots," jelas Djoko.

Baca Juga: Harusnya produksi September, sumur YYA-1 di Anjungan YY malah bocor

Lebih jauh Djoko memastikan saat ini rig yang diperbantukan telah tiba dilokasi. Adapun rig yang dimaksud yakni Rig Soehanah milik PT Apexindo Pratama Duta. "Upaya penutupan paling lama tiga bulan," ungkap Sukandar.

Sementara itu, Dwi mengungkapkan kejadian di Blok ONWJ menjadi pelajaran penting bagi Pertamina dan pemerintah. "Kita harapkan tidak terjadi lagi ke depan," tandas Dwi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×