Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Yudho Winarto
Akibat meningkatnya konsumsi harian produk kesehatan, pencarian dan pembelian secara online pun meningkat. Sebesar 54,5% responden mengaku selalu mencari dan membeli produk langsung menuju toko, sedangkan kini mereka mengombinasikan antara pencarian online dan pembelian offline.
Sebanyak 32,7% responden beralih dengan melakukan pencarian serta pembelian secara online, dan 32,7% responden mencari di online channel namun membelinya tetap di offline store.
Untuk produk herbal, mayoritas masyarakat tertarik membeli karena memiliki bahan baku yang alami, tidak memiliki efek samping serta percaya dengan rekomendasi dari keluarga mengenai khasiat produk herbal.
Baca Juga: Markplus : Sejak pandemi, layanan digital multifinance kian diminati
Bahkan berdasarkan hasil survei tersebut tingkat kepercayaan terhadap produk herbal mencapai angka 4,79 dari skala 1 sampai 6 yang artinya dipercaya masyarakat.
“Masyarakat ini sekarang lebih aware dengan faktor kesehatan. Hal ini bisa menjadi peluang bagi industri farmasi untuk mengedukasi lebih lanjut,” papar Dini.
Meskipun sedang tumbuh, industri farmasi tetap perlu terus melakukan inovasi terkait produk herbal agar semakin diminati masyarakat. Selain itu, pemanfaatan teknologi digital juga bisa dimaksimalkan sebagai medium untuk mengedukasi dan channel pembelian secara online seperti website atau media sosial perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News