Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
Untuk membangun infrastruktur kawasan industri tersebut dan mengembangkan kawasan menjadi kota industri yang smart and sustanable, SSIA telah mendapatkan fasilitas pinjaman dari International Finance Coorporation (IFC) sebesar US$ 100 juta. Pinjaman tersebut sudah cukup untuk membiayai pengembangan tahap awal kawasan industri itu.
Kawasan industri Subang akan dirancang dengan fitur inovasi hijaunya, seperti transportasi listrik, panel surya dan teknologi efisiensi air dan tenaga. Ini akan menjadi wilayah industri pertama yang mempromosikan standar gedung hijau dari IFC, dimana SSIA dan pabrik-pabrik penyewanya berusaha mencapai setidaknya penghematan setidaknya 20% untuk daya, air dan material dibanding pembangunan yang serupa lainnya.
Dalam rencana SSIA, Kawasan industri Subang itu akan akan dikonsep menjadi kota industri yang lengkap dengan fasilitas pendukungnyanya mulai dari sarana pendidikan, fasilitas perumahan, kesehatan, perkantoran dan retail. Sementara selain akan menyediakan kavling industri, SSIA juga akan mengembangkan pusat logistik Jawa Barat di kawasan tersebut.
Kawasan industri Subang ini berdekatan dengan Pelabuhan Patimban dan Bandara Kertajati. Untuk mendukung akses dari kawasannya ke pelabuhan, SSIA bersama dengan konsorsiun Jasamarga, Jasa Sarana dan Daya Mulia Turangga sedang memprakarsai pembangun jalan tol Subang-Patimban.
Jalan tol tersebut akan segera masuk tahap pra kualifikasi pada semester II-2018. Dalam konsorsium itu, SSIA menggenggam porsi 25%, Jasamarga 55% dan sisanya dimiliki Jasa Sarana dan Daya Mulia Turangga dengan porsi yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News