Reporter: Leni Wandira | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kawasan industri dan real estate, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 5% dan peningkatan laba bersih hingga 20% pada tahun 2025.
“Tahun ini, kalau lihat revenue kita mungkin bisa naik sekitar 5%, dan bottom line bisa tumbuh 20% dari tahun sebelumnya. Tahun lalu itu memang performa kita sangat baik,” ujar Erlin Budiman VP of Investor Relations & Corporate Communications SSIA saat ditemui di Jakarta, Selasa (23/4).
Sebagai catatan, SSIA mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp6.251,9 miliar di 2024, meningkat 37,8% YoY dari Rp4.537,7 miliar di 2023. Pertumbuhan ini ditopang oleh kinerja solid di tiga segmen utama: properti, konstruksi, dan perhotelan. Segmen properti mencatat peningkatan pendapatan signifikan sebesar 165% YoY, sementara konstruksi dan perhotelan tumbuh masing-masing 16,5% dan 4,2%.
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Andalkan Bisnis Lahan Industri
Erlin mengungkapkan bahwa pertumbuhan yang dicapai SSIA saat ini merupakan hasil dari investasi dan pengembangan jangka panjang, khususnya di Subang Smartpolitan, kawasan industri unggulan yang telah mulai dibangun sejak 2020.
“Kalau dilihat ke belakang, pengembangan Subang ini dimulai sejak groundbreaking 2020. Lama banget sebenernya nunggunya, ditambah adanya pandemi yang berkepanjangan. Tapi sekarang kita mulai menuai hasil dari bibit yang kita tanam dulu,” jelasnya.
SSIA memiliki izin pengembangan kawasan industri Subang seluas 2.717 hektare, dengan net sellable area sekitar 1.700 hektare* yang saat ini telah dikembangkan. Masih terdapat sekitar 1.000 hektare lahan yang akan terus dibangun secara bertahap.
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Optimis Capai Target Pendapatan Rp6 Triliun Tahun Ini
Untuk mendukung pengembangan lanjutan, SSIA telah mendapatkan suntikan dana dari strategic partner senilai Rp3,1 triliun, di mana sekitar Rp1 triliun sudah dialokasikan untuk proyek Subang. Selain itu, perusahaan juga berencana menarik pinjaman bank senilai Rp600 miliar serta mengandalkan dana dari hasil penjualan lahan.
“Dengan kombinasi dana internal, strategic partner, dan bank loan, proyek Subang akan terus berputar. Tapi kalau mau lebih cepat, mungkin kita akan tarik bank loan tambahan. Itu pun bukan masalah, apalagi kalau suku bunga terus menurun itu akan sangat positif untuk bisnis,” pungkasnya.
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) Targetkan Kenaikan Pendapatan 8% pada 2025
Selanjutnya: Investasi Makin Mudah dengan Hadirnya Obligasi di Jenius
Menarik Dibaca: Harga Emas Tergelincir Dua Hari, Ketegangan Perang Dagang Mereda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News