Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) terpaksa merevisi taget penjualan lahan industri tahun ini. Pengembang ini mengaku sulit mencari lahan anyar.
Surya Semesta pun memilih tidak mematok angka penjualan terlalu tinggi. "Dari pada tidak tercapai, patokan kami turunkan," kata Utari Sulistiowati, Sekretaris Perusahaan Surya Internusa ke KONTAN, Selasa (21/10).
Penjualan lahan industri tahun ini, yang semula diharapkan bisa mencapai 65 hektare (ha), kini targetnya terpangkas jadi 40 ha saja. Padahal tanpa revisi target pun, penjualan lahan industri SSIA tahun ini bakal anjlok 25,46% dari hasil 2013 sebesar 87,2 ha.
Perusahaan ini terpaksa memotong target penjualan lantaran lahan industri yang mereka miliki terus menciut tanpa ada penambahan lahan. Apalagi, anak usaha SSIA, PT Suryacipta Swadaya yang membidani bisnis lahan industri masih harus menghadapi penyelesaian klaim atas lahan industri yang dimiliki.
Beruntung, Surya Semesta masih sanggup meraup fulus dari harga lahan industri yang naik. Catatan saja, harga jual lahan industri Surya Semesta di kuartal I-2014 berkisar US$ 110 per meter persegi (m²). Lantas di kuartal II menanjak US$ 122,8 per m² dan kembali naik menjadi US$ 134 per m² di kuartal tiga tahun ini.
Sambil mencari lahan industri anyar, Surya Semesta mulai mengandalkan bisnis penyewaan gudang. Misalnya, kawasan pergudangan Suryacipta Technopark yang berlokasi di Karawang saat ini sudah berhasil mencatatkan tingkat hunian sekitar 69%.
Kawasan industri baru
Utari optimistis seiring dengan kondisi politik yang makin stabil setelah pelantikan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, bisnis properti seperti sewa gudang, lahan industri dan ruang kantor bakal tancap gas di dua bulan tersisa tahun ini.
Apalagi, SSIA baru saja mengantongi izin lokasi lahan industri baru di kawasan Subang, Jawa Barat dengan luas lahan sekitar 2.000 hektare. Saat ini, SSIA baru membebaskan lahan sekitar 50 hektar. "Mudah-mudahan kalau lancar dua tahun lagi bisa mulai di jual," ungkapnya.
Setelah mengantongi izin lokasi pada bulan ini, Surya Semesta masih harus membebaskan lahan dan pengurusan perizinan sebelum akhirnya mulai menjualnya. Ia yakin dengan lokasi dekat dengan ruas jalan tol Cikampek–Palimanan, lahan anyar ini pasti ada peminat.
Dari sisi kinerja, hingga kini Surya Semesta masih belum bisa membeberkan laporan keuangan di kuartal III ini. Perusahaan ini mengaku masih melakukan perhitungan sehingga belum bisa memaparkan ke publik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News