kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suzuki Ignis dibanderol mulai Rp 139,5 juta


Senin, 17 April 2017 / 20:44 WIB
Suzuki Ignis dibanderol mulai Rp 139,5 juta


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) meramaikan pasar mobil jenis city car dengan meluncurkan Suzuki Ignis. Mobil bertenaga 1.200 cc ini sebagai pengganti city car Splash yang sempat jadi andalan, tapi sudah berhenti produksi tahun lalu.

Suzuki mengimpor utuh (CBU) Ignis dari India. "Kontribusinya sebesar 20% dari total penjualan Suzuki tahun ini atau sekitar 2.000 unit per bulan," kata Makmur, Sales Director 4W SIS, Senin (17/4).

Suzuki Ignis dibanderol mulai dari Rp 139,5 juta untuk tipe GL MT. Sedangkan, untuk GX MT sebesar Rp 159,5 juta dan GX AGS sebesar Rp 169,5 juta.

Meski tak menyebut target volume penjualan, Suzuki berharap tahun ini punya market share di atas 10%. Data Gaikindo kuartal I-2017 mencatat, Suzuki baru menguasai pangsa pasar 8,6% atau turun ketimbang tahun lalu 10,8%.

Menurut Makmur, Suzuki akan mempelajari hasil dari perolehan penjualan. Apabila skalanya sudah melampaui yang ditargetkan, maka ada kemungkinan untuk merakit langsung di Indonesia atau berbentuk completely knock down (CKD). "Pabrik kami masih berjalan semua sampai sekarang tidak ada yang idle," paparnya.

Di Indonesia, Suzuki memiliki pabrik produksi di Tambun untuk Suzuki Futura dan APV, serta di Cakung untuk pabrik mesin serta transmisi. Sementara pabrik di Cikarang untuk produksi Ertiga. Total kapasitas terpasang sebesar 200 ribu unit per tahun. "Untuk produk baru nanti yang mau di CKD pasti di Cikarang karena di Tambun sudah penuh," kata Makmur.

Menurut Makmur, pihaknya lebih memilih untuk mengimpor dulu di awal agar bisa memberikan harga jual yang kompetitif di pasar serta menguntungkan bagi konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×