CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.341.000   -7.000   -0,30%
  • USD/IDR 16.725   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.414   -5,56   -0,07%
  • KOMPAS100 1.163   -1,38   -0,12%
  • LQ45 846   -2,34   -0,28%
  • ISSI 294   -0,29   -0,10%
  • IDX30 440   -1,80   -0,41%
  • IDXHIDIV20 510   -4,13   -0,80%
  • IDX80 131   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 135   -0,09   -0,06%
  • IDXQ30 141   -1,39   -0,98%

Swasta masih menjadi andalan investasi di sektor energi


Kamis, 26 Mei 2011 / 13:36 WIB
Swasta masih menjadi andalan investasi di sektor energi
ILUSTRASI. Biar gowes makin aman, simak 5 aksesoris sepeda lipat yang wajib dipakai


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Pemerintah masih mengandalkan sektor swasta untuk investasi di sektor energi. Berdasarkan data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sepanjang tahun 2010-2015, sektor ESDM membutuhkan investasi hingga Rp 1.480 triliun. “Dari jumlah tersebut, porsi APBN hanya 5%, porsi terbesar adalah dari swasta sebesar 68,2%,” ujar Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh.

Sektor swasta ditargetkan mampu menyumbang investasi sebesar Rp 1.016 triliun. Kemudian, BUMN juga diharapkan mampu menyumbang investasi sebesar Rp 383,85 triliun. Sedangkan investasi sektor ESDM yang dibiayai oleh APBN hanya sebesar Rp 80,7 triliun. “Karena masih mengandalkan investor luar negeri kita harapkan iklim investasi itu harus kondusif,” kata Darwin.

Di sektor minyak dan gas bumi (migas), investasi migas masih tidak laku. Kementerian ESDM menargetkan sepanjang tahun ini ditandatangani sebanyak 40 wilayah kerja (wk) migas. Namun, hingga April 2011, baru 5 wk migas saja yang ditandatangani. “Untuk wk cbm kondisinya masih lebih baik. Dari target 10 wk cbm, per 1 April sudah ditandatangani sebanyak 9 wk cbm,” ujar Sekjen Kementerian ESDM, Waryono Karno.

Sementara di sektor kelistrikan, pencapaian juga masih minim. Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi sebesar 71,86%. Hingga April 2011, rasio elektrifikasi di Indonesia mencapai 67,99%. Waryono menjelaskan, untuk mencapai rasio elektrifikasi tersebut dibutuhkan infrastruktur ketenagalistrikan seperti jaringan transmisi, gardu induk, jaringan distribusi, gardu distribusi dan proyek 10.000 megawatt (MW) tahap I.

Waryono melanjutkan, sektor pertambangan, hingga April 2011 ini sudah terselesaikannya re-negosiasi 26 kontrak karya (KK) dan 13 Perjanjian karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B). Realisasi pasokan batubara dalam negeri, hingga Maret 2011 sebesar 7,4 juta ton atau 9,4% terhadap rencana 2011 sebesar 78,97 juta ton. “Kita selalu berusaha untuk memenuhi pasokan dalam negeri,” kata Waryono.

Sementara itu, dari sisi belanja modal sektor ESDM, pencapaian hingga April masih rendah yakni baru 1% dari target 2011. Pada 2011, sektor ESDM menargetkan belanja modal sebesar Rp 11,1 triliun. Namun, hingga April 2011, belanja modal baru sebesar Rp 113,1 miliar. Beberapa proyek yang belum terealisasi adalah DME BBN, PLT EBT Pulau terluar, jaringan distribusi gas bumi, dan sumur eksplorasi panas bumi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×