Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Syngenta Indonesia berencana memaksimalkan kapasitas dua pabrik miliknya di Pasuruan, Jawa Timur dan di Gunung Putri, Jawa Barat. Pabrik di Pasuruan fokus untuk pengembangan benih, khususnya jagung. Sedangkan pabrik Gunung Putri fokus pada pengembangan crop chemical atau obat kimia untuk tanaman.
Head of Corporate Affair Syngenta Indonesia, Midzon Johannis mengatakan, crop chemical dan benih jagung merupakan inti bisnis PT Syngenta Indonesia. "Bisnis inti kami yang utama masih produk crop chemical. Baru yang kedua, adalah benih. Sebagian besar produk benih kami, benih jagung," jelasnya awal pekan ini.
Kapasitas pabrik pengembangan benih di Pasuruan, Jawa Timur mencapai 8.000 ton per tahun. Akan tetapi, sampai saat ini baru terpakai sekitar 40%.
Midzon mengatakan, Syngenta akan memaksimalkan sisa kapasitas yang ada untuk memenuhi permintaan benih jagung. Ini seiring dengan program swasembada jagung dari pemerintah membuat permintaan jagung makin meningkat.
“Masih ada potensi untuk mengembangkan pasar dalam beberapa tahun ke depan. Apalagi pemerintah mengatakan tidak impor jagung,” ungkapnya.
Pengembangan kapasitas masih besar mengingat masih ada lahan pabrik di Pasuruan yang belum dibangun seluas 2 hektare (ha). Ini sekitar 20% dari total luas lahan 10 ha. Di samping itu, Syngenta akan memaksimalkan kapasitas pabrik crop chemical di Gunung Putri, Bogor, yang baru terpakai 60% dari total kapasitas produksi 1,5 juta liter per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News