Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus melakukan sejumlah upaya demi menahan laju produksi sejumlah lapangan migas.
Salah satu upaya yang dilakukan yakni dengan melaksanakan pengeboran tahap lanjut atau Enchanced Oil Recovery (EOR) pada sejumlah lapangan migas.
Baca Juga: Perluas digitalisasi hulu-hilir, Pertamina incar potensi hingga Rp 5 triliun
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan proyek EOR yang dilaksanakan pada delapan lapangan migas terus berjalan. "Pilot project EOR di Lapangan Tanjung Pertamina EP dan terlihat menjanjikan," ujar Fatar ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (29/8).
Adapun, SKK Migas masih terus melakukan kajian dan identifikasi pada lapangan migas lain. "Untuk EOR Rokan menanti Pertamina Hulu Rokan masuk," terang Fatar.
Fatar mengungkapkan, penerapan EOR diproyeksikan dapat mengerek produksi sebesar 5% hingga 20% bergantung pada jenis dan karakter reservoir.
Sementara itu, Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, injeksi polymer telah dilakukan pada Lapangan Tanjung sebagai bagian dari pelaksanaan chemical EOR.
Baca Juga: PHE ONWJ sinergi dengan tim terbaik tangani anjungan YYA
Ke depannya injeksi polymer akan dilakukan pada dua lapangan lain yakni Lapangan Rantau dan Lapangan Lirik yang kini memasuki tahap persiapan. "Sementara persiapan water injection dilakukan pada Lapangan Jirak, Gebang, belimbing dan Ramba," ungkap nanang ketika dihubungi Kontan.co.id, Kamis (29/8).
Dua lapangan lain yakni Lapangan Jatibarang dan Sukowati masih dalam kajian Pertamina EP, namun Nanang menyebutkan injeksi CO2 berpotensi dilakukan pada kedua lapangan ini. Menurutnya, pelaksanaan EOR mempertimbangkan sejumlah hal, seperti, simpanan cadangan yang dinilai masih besar.