kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun 2011, Menbudpar targetkan produksi film 120 judul


Kamis, 06 Januari 2011 / 20:30 WIB


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik menargetkan produksi film pada tahun ini bisa mencapai 120 judul film. Selain peningkatan produksi, kualitas film nasional juga diharapkan mengalami peningkatan.

Target produksi film itu mengalami peningkatan dari tahun 2010 yang sebanyak 100 judul film. Selain meningkatkan produksi film, Jero juga berharap semakin banyak produser film dunia yang mengambil lokasi syuting di Indonesia agar bisa ikut mempromosikan pariwisata nasional. "Peningkatan produksi film nasional menjadi salah satu prioritas kami," ungkap Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik.

Rudi Sanyoto, Wakil Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N) mengatakan industri film di Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk bisa mencapai target produksi 120 judul film dalam satu tahun. Selain mendorong peningkatan produksi film nasional, pemerintah semestinya juga bersikap tegas mengerem impor film asing. "Percuma saja produksi film nasional meningkat jika impor film asing juga terus meningkat," ungkap Rudi.

Rudi menyebutkan pada tahun 2010, film yang terserap pasar Indonesia berjumlah sekitar 250 judul film. Dari jumlah itu, film asing masih mendominasi yaitu sebanyak 150 judul sedangkan film nasional hanya sebanyak 100 judul. Langkah itu menurutnya juga harus diikuti dengan upaya pemerintah untuk menggalang minat masyarakat terhadap film nasional.

Namun Ketua Umum Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI), Raam Punjabi ragu terhadap pencapaian target produksi film tahun ini. Ia mengatakan untuk mendorong produksi film di Indonesia butuh dukungan dari pemerintah. Sayangnya selama ini pemerintah dinilai hanya mengajak diskusi saja tapi tidak memberikan bantuan secara nyata. "Saya pesimis target produksi film akan tercapai, jumlah produksinya bisa sama seperti tahun lalu saja sudah bagus," ungkap Raam.

Salah satu wujud kurangnya perhatian pemerintah, menurut Raam, adalah tidak diperhatikannya usulan pembentukan film finance corporation (FFC) yang sudah bergulir sejak tiga tahun lalu. Lembaga yang berbentuk badan usaha milik negara (BUMN) itu akan bertugas membantu produser menghasilkan film berkualitas untuk mendidik dan mencerdaskan masyarakat dengan mengangkat tema sejarah, kemanusiaan, dan budaya bangsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×