kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Tahun depan, Honda kebut penjualan di Semester 2


Jumat, 23 Desember 2011 / 15:26 WIB
Tahun depan, Honda kebut penjualan di Semester 2
ILUSTRASI. Samsung Galaxy M31 mulai kebagian update One UI 3.0 dan Android 11.


Reporter: Harry Febrian | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Dampak banjir Thailand masih dirasakan cukup besar bagi PT Honda Prospect Motor (HPM). Untuk benar-benar pulih, diperkirakan perusahaan otomotif itu memerlukan waktu hingga enam bulan pertama tahun 2012. Setelah itu, HPM akan siap-siap mengenjot penjualan mobil per bulannya hingga 20%.

"Harus diakui banjir Thailand cukup memukul kami. Tahun ini saja kami baru bisa memenuhi 60% dari total permintaan pasar," ujar Marketing & Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy kepada Kontan, Jumat (23/12).

Sekedar gambaran, banjir Thailand--selain juga tsunami di Jepang--tahun ini membuat penjualan Honda melorot menjadi 47 ribu unit dari target semula sebesar 56 ribu unit. Pasalnya, ketergantungan akan suku cadang dari Thailand begitu tinggi. Sebuah sedan CBU Honda misalnya, 100% dari Thailand. "Tidak peduli mau 1% atau 5%, begitu part nya tidak ada, produksi terganggu," kata Jonfis. Sehingga hingga 6 bulan pertama 2012, akan sangat krusial untuk Honda memulihkan kapasitas produksinya. "Sambil menunggu Thailand pulih, kami juga terus merelokasi pasokan ke Jepang selama beberapa bulan ini," tambahnya.

Meski begitu, mulai semester 2 tahun 2012, Jonfis mengaku pihaknya akan tancap gas. "Kami akan naikkan target penjualan hingga 10-20% setiap bulannya," tegas Jonfis. Ini berarti Honda akan menargetkan penjualan hingga lebih dari 5.000 unit dari sebelumnya sekitar 4.300 unit. Keyakinan ini juga didukung oleh kondisi industri otomotif Indonesia yang terus berkembang, terlepas dari krisis-krisis yang mengancam.

"Tahun depan suku bunga akan turun, kemungkinan besar permintaan akan mobil semakin meningkat, khususnya secara kredit. Kelas menengah bawah juga saya prediksi akan berkembang" tukas Jonfis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×