kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   18.000   0,88%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Tahun depan, impor pangan bakal naik 11,66%


Jumat, 14 Desember 2012 / 14:33 WIB
Tahun depan, impor pangan bakal naik 11,66%
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di awal perdagangan dengan net buy capai Rp 13,6 miliar


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI) memperkirakan, impor produk tanaman pangan bakal naik 11,66% tahun 2013 dibandingkan tahun ini. Hal ini disampaikan oleh Fadel Muhammad, selaku Ketua MAI di Jakarta, Jumat (14/11).

Fadel bilang, akhir tahun ini diperkirakan impor tanaman pangan mencapai nilai Rp 80,6 triliun. Jika pemerintah tak memiliki kebijakan membatasi tanaman pangan, diperkirakan tahun 2013, impor tanaman pangan tembus sampai Rp 90 triliun.

"Secara umum, pertanian kami masih bergantung impor. Kita perlu menghentikan impor," ujar Fadel, Jumat (14/12). Fadel menuturkan, diantara tanaman pangan, impor paling besar adalah gandum.

Setiap tahunnya, Indonesia mengimpor gandum sebesar 7 juta ton. Selain gandum, Indonesia juga mengimpor beras dan kedelai. Di 2011, impor beras mencapai 1,8 juta ton, tahun ini impor beras diperkirakan sebanyak 700.000 ton.

Begitu juga dengan kedelai, yang diimpor mencapai 2 juta ton sampai 2,5 juta ton. "Untuk jagung diperkirakan impor mencapai 1,5 juta ton pada 2012 karena konsumsi jagung nasional melebihi kemampuan produksi," kata Fadel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×