Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. Persaingan Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) pada tahun ini akan semakin sempit. Karena tahun ini banyak SPBU baru yang akan dibangun kendati pertumbuhan konsumsi BBM tiap tahunnya hanyak naik 5%.
Menurut Ketua Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (HIswana), Muhammad Nur Adib pada tahun ini setidaknya ada 300 hingga 400 SPBU lokal yang akan dibangun. Ia menghitung, pertumbuhan SPBU tiap tahunnya melebihi pertumbuhan konsumsi BBM.
"Sehingga, nantinya mereka yang memberikan pelayanan yang baik yang akan bertahan karena konsumen kita kan juga sudah kritis," ujar Muhammad Nur Adib kepada KONTAN, Selasa (02/02).
Bisnis SPBU memang memiliki prospek yang bagus. Selain keuntungan yang berlipat ganda, bisnis ini, tingkat pengembalian modal (BEP)nya kurang dari 5 tahun. Apalagi, pemilik SPBU tidak hanya bertindak sebagai operator tetapi juga bisa menguasai lahan dan asset yang dibangun.
Di Indonesia, pasar BBM masih dikuasai oleh Pertamina. Hingga saat ini jumlah SPBU yang dimiliki oleh Pertamina berjumlah 4509 SPBU. Dengan rincian, untuk SPBU pasti pas sebesar 2597 SPBU. Pertamina memiliki tiga jaringan. Pertama, adalah Coco (Company on Company Operated) yakni pertamina yang bertindak sebagai operator dan agen. Kedua adalah Codo (Company on Dealer Operated) yakni Pertamina sebagai operator dan diler sebagai agen. Ketiga adalah dengan menggunakan jaringan Dodo (Dealer on dealer operated) yakni diler yang bertindak sebagai operator dan agen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News